Sukses

AirNav Pastikan Tak Ada Jual Beli Slot Penerbangan untuk Mudik 2018

Untuk masa operasi mudik Lebaran tahun ini setidaknya akan ada lebih dari 2.800 penerbangan tambahan.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia memastikan dalam penyelenggaraan slot penerbangan untuk mudik Lebaran 2018 tidak ada sistem jual beli. Tak hanya selama arus mudik, begitu juga untuk pengaturan slot penerbangan reguler yang diperbarui setiap enam bulan sekali.

Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto mengatakan, untuk masa operasi mudik Lebaran tahun ini setidaknya akan ada lebih dari 2.800 penerbangan tambahan (extra flight) yang diopersikan sejumlah maskapai.

"Pengajuan slot itu kita sudah gunakan sistem Chronos. Jadi, kami tegaskan tidak ada kong-kalikong atau jual beli slot. Semua kita sudah terbuka," kata Novie kepada wartawan, Rabu (23/5/2018).

Bahkan, untuk memastikan keterbukaan penentuan slot tersebut, Novie telah meminta kepada para maskapai untuk mengirimkan perwakilan untuk ikut berkantor di AirNav.

Mengenai slot tambahan untuk menyambut Lebaran 2018, Novie menrapkan sistem baru, yakni maskapai diberi batas waktu pengajuan extra flight hingga 25 Mei 2018.

"Dengan kita kasih batas waktu, maka slot ini akan kita sebar, akan kita sesuaikan supaya penerbangan tidak menumpuk di salah satu jam. Karena semua maskapai pasti minta prime time," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Demi Keselamatan Penerbangan

Pemerataan jam terbang maskapai dalam arus mudik 2018 ini semata-mata untuk mengutamakan keselamatan penerbangan. Dikhawatirkan jika kondisi bandara terlalu padat di jam-jam tertentu justru akan mengurangi kenyamanan para penumpang.

Dicontohkannya, Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kapasitas maksimum slot di bandara ini hanya 81 pergerakan per jamnya. Nantinya AirNav mencoba untuk mengatur jam terbang supaya berfariasi.

"Jadi nanti akan kita sebar dan kita sesuaikan dengan bandara tujuan penerbangan. Kalau mislanya di jam tertentu bandara tujuan sudah tutup, maka kita akan minta untuk buka dengan jam tambahan," pungkas Novie.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.