Sukses

Aksi Bom Bisa Pangkas 1 Juta Kunjungan Turis Asing ke RI

Kedutaan dan Konsulat Jenderal AS mengimbau agar warga negaranya mencari tempat berlindung yang aman serta meninjau kembali rencana perjalanan masing-masing.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi pengeboman yang terjadi di Surabaya pada Minggu lalu diperkirakan berdampak negatif bagi industri pariwisata nasional. Sejauh ini sudah ada beberapa negara telah mengeluarkan imbauan bepergian (travel advisory).

Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, usai aksi pengeboman tersebut, 12 negara telah mengeluarkan travel advisory dan besar kemungkinan juga akan ada larangan bepergian (travel warning). Imbauan tersebut akan berpotensi mengurangi jumlah kunjungan wisatawan manca negara ke Indonesia. 

"Kalau dari case Bali itu 1 juta wisatawan dalam setahun. Itu travel warning karena sudah ada erupsi. Natural disaster, sekarang security. Bisa jadi kepotong (berkurang) 1 juta wisatawan seperti tahun lalu," ungkapnya ketika ditemui, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Terkait travel advisory, dia menilai, masih lebih ringan jika dibandingkan travel warning yang diberikan saat erupsi gunung Agung. Meski demikian, dia berharap aksi teror dapat segera diatasi sehingga travel advisory yang diberikan dapat segera dicabut.

"Kalau masih travel advisory masih aman, masih dalam hal mengingatkan belum melarang. Secara dalam hal peringatan lebih ringan. Travel advisory. Kita harapkan dapat segera teratasi. Umumnya begitu teratasi langsung dicabut," kata dia.

Lebih jauh, kata dia, pihaknya terus mengomunikasikan keadaan dalam negeri kepada negara lain. Hal ini semata-mata untuk memastikan keamanan serta kenyamanan wisata mancanegara.

"Kayak (aksi teror) di Riau, kita harus mengumumkan, kepada wisatawan, itu memang kewajiban dari Kementerian Pariwisata di seluruh dunia untuk mengumumkan apa yang terjadi di negaranya," ujarnya.

"Hotel, sudah ada pernyataan, tingkat keamanan ditingkatkan," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbauan Konsulat Jenderal Amerika Serikat

Sebelumnya, menyusul insiden lanjutan teror bom Surabaya di Mapolrestabes setempat yang terjadi pada Senin, 14 Mei pagi, Kedutaan dan Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Indonesia mengimbau agar warga negaranya terus berhati-hati.

Kedutaan dan Konsulat Jenderal AS mengimbau warga negaranya yang berada di Indonesia bahwa "Operasi kepolisian RI untuk melawan teroris masih terus berlangsung," demikian seperti dikutip dari situs Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, id.usembassy.gov, Senin (14/5/2018).

"Pemerintah AS masih khawatir bahwa para teroris tampak masih berniat untuk melakukan serangan-serangan di Surabaya dan wilayah lain di Indonesia," situs tersebut melanjutkan.

Keterangan itu juga menyebut bahwa para teroris bom Surabaya mungkin akan menyerang markas polisi, tempat peribadatan, lokasi wisata, titik transportasi, dan lokasi publik lainnya.

Kedutaan dan Konsulat Jenderal AS juga mengimbau agar warga negaranya mencari tempat berlindung yang aman serta meninjau kembali rencana perjalanan masing-masing.

Warga Amerika Serikat juga diimbau untuk mengawasi media lokal untuk memantau perkembangan terbaru tentang bom Surabaya, serta waspada di wilayah sekitar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.