Sukses

Aksi Teror Kembali Terjadi, Menperin Yakin Tak Ganggu Investasi RI

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong agar semua pihak tetap produktif dan beraktivitas dengan meningkatkan keamanan.

Liputan6.com, Jakarta - Serangan terorisme kembali terjadi pada Rabu pagi di Mapolda Riau. Kejadian serangan terorisme di Mapolda Riau bukan yang pertama. Sebelumnya, di Jawa Timur terjadi lima kali serangan bom dalam dua hari berturut-urut. 

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, dunia investasi tidak terganggu ada serangan terorisme tersebut. Hingga kini, minat investasi ke Indonesia masih positif. 

"Kami berbicara dengan sektor seluruhnya masih confident karena kami tidak boleh terkena imbas dari pada ancaman ini. Sekarang investor masih confident terhadap Indonesia, jadi masih positif," ujar dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Airlangga juga menambahkan pemerintah tegas dalam menangani aksi terorisme. Dia juga meminta, masyarakat tetap tenang dan melaksanakan kegiatan dengan normal sebagaimana biasanya. 

"Tentu soal teroris kita Pemerintah tegas. Dalam arti kita tidak boleh mentolelir teroris dan juga kita harus menunjukkan bahwa kita tidak takut. Yang ketiga kita tunjukkan bahwa kegiatan tetap berlangsung," ujar dia. 

"Tujuan teroris itu mengganggu, sehingga tujuan teroris tidak tercapai. Untuk itu, kita mendorong semua pihak tetap berproduksi tetap beraktivitas tetapi tentu keamanan harus ditingkatkan," tambah dia. 

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sri Mulyani: Pemerintah Tak Akan Biarkan Aksi Teror Ganggu Ekonomi RI

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan aksi teror memengaruhi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah cukup baik. Ia memastikan pemerintah akan sigap menangani aksi radikal yang menebar teror di Indonesia.

Sri Mulyani mengatakan, ‎Indonesia harus menjaga persepsi keamanan saat kondisi perekonomian global sedang bergejolak. Oleh karena itu, penanganan aksi teror harus dilakukan untuk menciptakan kenyamanan.

"Jadi dari sisi tindakan yang dilakukan teroris di mana itu terjadi di berbagai negara, kita berharap penanganan ini bisa menimbulkan kenyamanan bagi investor dan menjadi tanda bahwa Indonesia bisa menjaga keamanan," kata Sri, di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin 14 Mei 2018.

Pemerintah tidak akan membiarkan ‎aksi teror menghilangkan persepsi positif terhadap perekonomian Indonesia. Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang membaik. Hal tersebut tecermin dalam kondisi moneter yang kondusif dan perekonomian masyarakat yang menggeliat.

"Tentu kita berkepentingan untuk tidak membiarkan suatu teror itu, kemudian menghilangkan kepercayaan dan persepsi positif pada ekonomi kita," tuturnya.

Menurut Sri Mulyani, pemerintah terus mendukung penanganan teroris yang dilakukan aparat keamanan TNI, Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) agar keamanan kembali stabil. Langkah tersebut dapat meredam kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan Indonesia dan menjamin kepercayaan pihak luar. 

Terlebih, Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan Word Bank dan IMF pada Oktober 2018.

‎"Kita harus bisa mengembalikan keamanan yang ada di dalam negeri, karena tahun ini kita semua tahu bahwa akan masuk tahun politik, pilkada, Asian Games, pertemuan IMF-WB," paparnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini