Selama 16 Tahun, AirAsia Toreh Prestasi Gaet 500 Juta Penumpang

Liputan6.com, Bangkok - Setelah 16 tahun lebih mengudara, AirAsia telah menorehkan prestasi yang membanggakan. Dalam kurun waktu itu, pesawat yang bermotto every one can fly itu telah menerbangkan lebih 500 juta penumpang ke 130 tujuan.

CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes menuturkan, perjalanan bisnisnya yang berawal pada 2001. Berbekal dua pesawat, dengan 200 Allstar (karyawan AirAsia) di Malaysia dan jumlah penumpang sekitar 200.000 orang, kini tumbuh menjadi  grup yang mengoperasikan lebih dari 200  pesawat.

"Juga lebih dari 20.000 Allstar dengan 50 kewarganegaraan dan menerbangkan setengah miliar penumpang, yang mana 60 persen di antaranya baru pertama kali terbang," ucap Tony di Bangkok, seperti ditulis Rabu (16/5/2018).

Angka 500 juta itu, lanjut dia, bukan angka yang kecil.Jumlah tersebut setara dengan 7 kali populasi Thailand, 16 kali  populasi Malaysia, dan sekitar 80 persen populasi negara-negara ASEAN yang berjumlah 640 juta pada 2018.

"Kami ingin memberikan penghargaan atas pencapaian penting ini kepada seluruh penumpang  yang pernah terbang bersama AirAsia,” ujar Tony.

"Kami senang telah menjadi bagian dari pengalaman dan kenangan orang-orang dan komunitas di seluruh dunia, terutama di antara negara-negara kawasan ASEAN," tambah Tony.

Atas pencapaian ini, AirAsia dinilai sebagai maskapai yang dekat dan mudah dijangkau masyarakat dunia. Selain itu, AirAsia juga telah berkontribusi terhadap ekonomi di kawasan ASEAN ini, terutama melalui sektor  pariwisata dan penciptaan lapangan kerja. "Kami bangga atas hal itu," ucap Tony.

Selain itu, AirAsia juga mencatat Panut Oprasertsawat, (34) sebagai penumpang AirAsia ke-500 juta saat terbang dari Phuket ke Bangkok-Don Mueang, Thailand pada 18 Maret 2018.

Panut mengaku sering terbang ke Bangkok dan Phuket untuk bekerja. "AirAsia selalu jadi pilihan karena frekuensi penerbangannya banyak, harganya terjangkau dan pelayanannya sangat bagus,” kata dia.

Ia mengatakan, selama 10 tahun terakhir dimudahkan untuk mengurus pekerjaan di dua tempat dengan mudahnya konektivitas udara. "Tentu saja saya ikut senang menjadi bagian dari pencapaian ini,"  tutur dia. (Muhammad Ali)