Sukses

Kemenhub Gandeng Operator Taksi Online buat Asian Games

Kemenhub bekerjasama dengan operator transportasi publik online antara lain Go-Jek dan Grab untuk menyediakan layanan taksi online kepada para atlet di ajang Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerjasama dengan operator transportasi online antara lain Go-Jek dan Grab untuk menyediakan layanan taksi online kepada para atlet di ajang Asian Games 2018.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi menuturkan, pihaknya telah menjalin kontak dengan Grab dan Go-Jek untuk menyiapkan transportasi taksi demi mempermudah kegiatan para olahragawan di luar arena pertandingan Asian Games.

"Kami sudah merencanakan, dan nanti akan kami finalisasi kembali. Ada beberapa taksi yang bisa melakukan pelayanan. Selain taksi konvensional, juga adalah taksi online," ujar dia di Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Namun demikian, Kementerian Perhubungan menegaskan agar pihak operator taksi online tersebut untuk bisa melayani para atlet dengan jaminan keselamatan dan jaminan keamanan. Oleh karena itu, ia menuturkan, taksi-taksi yang diperbolehkan menjemput atlet ialah taksi yang sudah briefing. 

"Jadi mungkin sekarang, silakan diperbanyak menyangkut SIM umum sampai menyangkut masalah KIR-nya," ujar dia.

Budi pun menambahkan, agar penyedia layanan taksi online juga bisa terus memperbaiki terkait kehadiran akun driver palsu. "Jangan sampai nanti hendak datang menjemput atlet tapi akunnya berbeda dari orangnya. Jadi harus ada jaminan keamanan," ujar dia.

 "Untuk itu mungkin nanti akan kami dalami tersendiri dengan operator-operator yang ada," tambah Budi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

JK Minta Polisi Atasi Kemacetan di Jakarta Selama Asian Games

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) menyinggung soal arus lalu lintas di Ibu Kota Jakarta yang harus diperbaiki agar Asian Games 2018 berlangsung lancar.

Dia mengangkat satu masalah, yakni bagaimana caranya memindahkan sebanyak kurang lebih 15 ribu atlet dan official dari berbagai negara untuk berpindah tempat secara cepat. JK melihat jarak Kemayoran-Senayan sejauh 13 km bisa memakan waktu perjalanan selama 43 menit bila terjadi kemacetan.

"Makanya, polisi harus bisa mempercepat 15 menit (waktu perjalanan) dari keadaan itu. Butuh traffic management yang baik, sehingga bisa membalikkan waktu dari 43 menit jadi 34 menit," imbaunya di Jakarta, Selasa 15 Mei 2018.

Menurut JK, kemudahan akses jalan ke arah Senayan sangat penting, sebab ada sekitar 15 pertandingan yang nantinya akan digelar di sana.

Selain itu, dia turut membandingkan kondisi negara ketika menjadi tuan rumah Asian Games sebanyak dua kali, yakni pada 1962 dan 2018. Dia berkata, event kali ini tidak seberat yang lampau, karena telah terbantu oleh ketersediaan fasilitas dan teknologi.

"Dibanding dengan zaman Bung Karno, dia memindahkan seluruh kampung sebesar kira-kira 400 hektare (ha) di Senayan. Sekarang tidak sulit lah. Dulu memindahkan kampung dari Senayan ke Tebet, butuh upaya yang luar biasa," tutur dia.

Lewat berbagai persiapan ini, JK juga berpendapat, bahwa negara telah bisa menjadi tuan rumah untuk ajang yang lebih besar lagi, yakni Olimpiade.

"Asian Games ini suatu arena olahraga terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade. Banyak infrastruktur yang kita buat, secara kualitas itu lebih baik dari Olimpiade Rio (Rio de Janeiro, Brasil) kemarin," JK menandaskan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.