Sukses

Rupiah Mampu Menguat, IHSG Turun Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 9,67 poin atau 0,16 persen ke posisi 5.947 pada penutupan perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berusaha berbalik ke zona hijau. Ini ditunjukkan dari penutupan perdagangan saham, di mana IHSG hanya melemah terbatas.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (14/5/2018), IHSG melemah tipis 9,67 poin atau 0,16 persen ke posisi 5.947,15. Indeks saham LQ45 stagnan di posisi 962. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.947,15 dan terendah 5.853,43. Sebanyak 238 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sebanyak 134 saham menguat dan 122 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 333.412 kali dengan volume perdagangan saham 8,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 205,14 miliar. Padahal, pada sesi sebelumnya, investor asing sempat beli saham. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.963.

Transaksi harian saham besar itu didorong adanya transaksi saham PT Link Net Tbk (LINK) mencapai Rp 1 triliun di pasar negosiasi. Saham LINK ditransaksikan turun 15,74 persen di posisi Rp 4.550 per saham di pasar negosiasi. Total frekuensi perdagangan satu kali dengan volume 2.301.099 saham. Kemungkinan transaksi itu dibantu oleh PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia dan PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang naik 0,03 persen, sektor saham barang konsumsi mendaki 0,25 persen, sektor saham keuangan menguat 0,16 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,33 persen.

Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham TAXI melonjak 34,74 persen ke posisi Rp 128 per saham. Sementara itu, saham PKPK menanjak 34,18 persen ke posisi Rp 212 per saham, dan saham BKSL menguat 10,96 persen ke posisi Rp 162 per saham.

Adapun saham-saham yang tertekan antara lain saham FORZ melemah 19,29 persen ke posisi Rp 456 per saham, saham SSMS susut 10,78 persen ke posisi Rp 1.035 per saham, dan saham RBMS tergelincir 5,6 persen ke posisi Rp 184 per saham.

Sebagian bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,35 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Indeks saham Taiwan menanjak 0,86 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,47 persen, indeks saham Thailand menguat 0,21 persen, dan indeks saham Shanghai mendaki 0,34 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,06 persen dan indeks saham Singapura susut 0,18 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji, menuturkan, ada aksi beli investor asing pada sesi pertama. Selain itu, pemerintah juga bersikap cepat hadapi teror bom.

“Presiden Jokowi sudah memberikan statement penting untuk mempercepat revisi UU Anti-Terorisme. Adapun Perppu akan diterbitkan jika revisi tersebut belum secepatnya diselesaikan. Pernyataan inilah yang memberikan optimisme terhadap kondisi market saat ini,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, perlahan-lahan IHSG mulai menguat dari level 5.853 hingga ke level 5.915. Penurunan IHSG mulai terbatas didorong kondisi fundamental makro ekonomi domestik yang stabil. Hal itu membuat IHSG secara bertahap menguat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pergerakan Rupiah

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Senin ini. Adanya aksi bom di beberapa wilayah Surabaya tidak membuat rupiah melemah. 

Mengutip Bloomberg, Senin 14 Mei 2018, rupiah dibuka di angka 13.957 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.960 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.857 per dolar AS hingga 13.993 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 3,19 persen.

Adapun berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.976 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan pada Jumat lalu yang ada di angka 14.048 per dolar AS.

Dolar AS memang melemah terhadap sekeranjang mata uang utama karena ekspektasi investor akan rencana kenaikan suku bunga acuan sedikit mereda. Beberapa data ekonomi belum bisa mendorong ekspektasi rencana kenaikan suku bunga.

Adanya aksi teror bom di beberapa wilayah Surabaya tidak berdampak kepada nilai tukar. Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), Adrian Panggabean menyatakan, aksi bom tidak akan membuat rupiah semakin tertekan.

"Kalau secara trajectory kita memang melemah tapi yang sudah-sudah rupiah tidak terganggu kok," tutur dia di Graha CIMB Niaga, Senin 14 Mei 2018.

Ia juga menambahkan ekonomi nasional tidak terganggu terkait insiden teror bom di Surabaya dan Sidoarjo. "Masalahnya ini bukan kali pertama, dan kita juga sudah sering sebetulnya menghadapi ini. Jadi saya rasa biasa-biasa aja, enggak akan terganggu sekali," kata dia.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.