Sukses

BPJS Ketenagakerjaan Cari Strategi Investasi Baru Saat IHSG Bergejolak

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menyatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alami koreksi tajam tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.

Liputan6.com, Manado - Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menyatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alami koreksi tajam tidak perlu dikhawatirkan berlebihan. Hal ini mengingat dana pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan tidak semua ditempatkan di saham.

"Jadi dana pengelolaan kami enggak semuanya ada di saham. Jadi sebenarnya enggak semua terekspos risiko pasar. Jadi masalah koreksi di pasar saham sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan," tutur dia di Manado Convention Centre, Jumat (11/5/2018).

Agus mengungkapkan, portofolio investasi BPJS Ketenagakerjaan tak hanya saham tetapi juga di reksa dana. "Di saham portofolio kami ada 19 persen, kemudian reksa dana 10 persen itu juga reksa dana campuran, terpapar yang reksadana saham. 19 persen ini ditambah reksa dana jadi sekitar 20 persen," ujar dia. 

Ia juga menambahkan, BPJS Ketenagakerjaan akan mencari strategi investasi baru dalam menghadapi situasi pasar saat ini. "Kami di dalam kelola ini sebatas regulasi dalam koridor aturan yang ada. Jadi tentu akan cari strategi baru dalam investasi ini," tutur Agus.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyatakan banyak yang bisa diinvestasikan di Manado, antara lain infrastruktur maupun pembangunan hotel.

"Investasi banyak, misal ada infrastruktur, pembangunan hotel, sarana dan prasarana lainnya. Dan kalau BPJS Ketenagakerjaan ini bisa investasi di bank Sulut berarti pengusaha bisa manfaatkan ini," ujar dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Strategi BPJS Ketenagakerjaan Hadapi Gejolak Pasar Saham

Sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan sebagai pengelola dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan menyiapkan strategi untuk menghadapi tantangan kondisi pasar modal yang tengah bergejolak. Ini seiring penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 5,68 persen sejak posisi awal 2018.

Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Amran Nasution menyatakan, pihaknya masih terus dapat tumbuh dan mencatatkan dana kelolaan per 31 Maret 2018 mencapai Rp 321,19 triliun. Raihan itu, lanjutnya, telah berhasil meningkat sebesar 1,23 persen dari posisi pada 31 Desember 2017.

"Kita masih dapat tumbuh 1,23 persen di tengah melemahnya kondisi IHSG. Tentu saja ini didukung oleh pencapaian iuran dan strategi investasi yang tepat," jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis 10 Mei 2018.

Amran menambahkan, jika saja kondisi pasar modal saat ini tumbuh positif, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan dana kelolaan per Maret 2018 dapat mencapai Rp327 triliun.

Adapun strategi yang diterapkan BPJS Ketenagakerjaan untuk menghadapi gejolak pasar modal antara lain dengan melakukan diversifikasi portofolio, khususnya pada instrument yang terkena dampak paling minimal, atau mendapatkan gain dengan kondisi market seperti saat ini.

"Harapannya Bank Indonesia akan meningkatkan suku bunga acuan, di mana akan berdampak positif pada instrumen pendapatan tetap sehingga memberikan yield yang lebih menarik," tutur dia.

Dia menjelaskan, pihaknya menempatkan sebesar 71 persen portofolio mereka pada surat utang dan deposito, yang disinyalir memiliki dampak minimal terhadap gejolak IHSG.

"Portofolio pendapatan tetap yang sebesar 71 persen tersebut merupakan core portfolio. Kkta selalu menjaga agar tetap matching dengan kebutuhan likuiditas dan liabilitas dari setiap program yang dikelola," tambahnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan tidak menutup kemungkinan untuk menjalankan strategi building (portofolio) pada saham-saham yang mengalami penurunan harga, namun memiliki fundamental yang bagus.

Sebagai pertimbangan, ia menceritakan pengalaman ketika BPJS Ketenagakerjaan dapat menghadapi situasi pasar modal Indonesia yang terombang-ambing pada masa lalu. Dia pun menilai, kondisi fundamental Indonesia yang masih positif saat ini dapat segera memulihkan situasi di dalam pasar modal.

"Kondisi market tidak dapat kita duga, tinggal bagaimana investor memanfaatkan momentum. Kami optimis kondisi ini akan membaik, IHSG akan kembali menguat karena kondisi fundamental Indonesia yang masih sangat baik," pungkas Amran.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BPJS Ketenagakerjaan merupakan badan hukum publik yang bertugas melindungi seluruh pekerja melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan.

    BPJS Ketenagakerjaan

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG