Sukses

Wall Street Melonjak Terpicu Kenaikan Harga Minyak

Minyak mentah mencapai level tertinggi dalam 3-1/2 tahun karena investor bertaruh, mundurnya AS dari perjanjian Nuklir Iran akan meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah

Liputan6.com, New York - Wall Street melonjak pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) dipicu kenaikan harga minyak yang mendorong peningkatan saham energi. Ini menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump sehari sebelumnya untuk menghentikan perjanjian nuklir dengan Iran.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,75 persen menjadi 24.542,54 poin. Sementara indeks S&P 500 menguat 0,97 persen menjadi 2,697.79. Adapun Nasdaq Composite bertambah 1 persen menjadi 7,339.91.

"Ini hal klasik, berita buruk bagi pembelian. Orang-orang sudah terlalu gugup tentang ini," kata Direktur Perdagangan Wedbush Securities di Los Angeles, Ian Winer,  mengacu pada gerak saham.

Presiden Trump mengatakan Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian internasional yang bertujuan mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Ini menjadi berita baik bagi investor yang bertaruh pada kenaikan harga minyak.

Minyak mentah mencapai level tertinggi dalam 3-1 / 2 tahun karena investor bertaruh, mundurnya AS dari perjanjian Nuklir Iran akan meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah dan mengurangi pasokan minyak global.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saham yang Naik

Adapun indeks energi S&P melonjak 2,03 persen, membawa keuntungannya kuartal ini menjadi 12,6 persen, melebihi sektor lainnya.

“Kenaikan minyak membantu sektor energi, yang diperkirakan akan menjadi sektor dengnan pertumbuhan yang cukup besar. Banyak analis memperkirakan pendapatan yang kuat karena minyak menguat, dan itu tidak benar-benar sangat berpengaruh awal tahun ini, ”kata Shawn Cruz, Ahli perdagangan Senior TD Ameritrade di Chicago.

 Saham yang mencatatkan kenaikan antara lain, Google Alphabet Inc (GOOGL.O) yang naik 2,87 persen, memberikan lebih banyak peningkatan dibandingkan saham lainnya pada indeks S&P 500. Ini diikuti saham Facebook Inc (FB.O) yang naik 2,09 persen.

Kemudian saham Walmart Inc (WMT.N) jatuh 3,13 persen setelah perusahaan pengecer ini mengambil saham mayoritas di perusahaan e-commerce India, Flipkart, senilai sekitar USD 16 miliar.

Volume perdagangan di bursa saham AS kali ini mencapai 7,1 miliar saham, naik dibandingkan dengan rata-rata 6,6 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Wall Street

Video Terkini