Sukses

Tips Bermain Saham Saat Pasar Berfluktuasi

Penguatan Dolar Amerika Serikat, hingga efek perang dagang antara Amerika Serikat maupun China masih akan mempengaruhi gerak kinerja IHSG.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Bahkan diprediksi, tekanan pada pasar modal Tanah Air, terutama pasar saham, belum akan berakhir dalam waktu dekat. 

Penguatan Dolar Amerika Serikat, hingga efek perang dagang antara Amerika Serikat maupun China masih akan mempengaruhi gerak kinerja IHSG. Apalagi, sentimen positif dari dalam negeri masih minim.

Direktur Utama PT Reliance Sekuritas Tbk (RELI), Anita, menyampaikan, di tengah kondisi pasar fluktuatif, investor termasuk para trader saham, perlu terus mencermati arah bursa, bahkan jika perlu mengubah strategi agar tetap cuan. 

Menurut dia, di tengah kondisi pasar yang volatile, horison investasi juga harus disesuaikan lagi. Untuk investasi jangka pendek dan menengah, sebaiknya menghindari instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham atau obligasi. 

Investasi saham dikatakan tetap layak dipilih dan prospektif, jika digunakan untuk jangka panjang. Pastinya, saat pasar tengah bearish, investor bisa mencermati saham-saham berfundamental bagus untuk dipilih karena dari sisi harga tengah mengalami koreksi. 

Menurut Anita, koreksi saham justru memberikan kesempatan bagi investor jangka panjang untuk membeli saham-saham yang dengan valuasi yang lebih murah.  Atau, mulai mengoleksi reksadana saham yang portofolionya terdiri dari saham-saham blue chips atau yang berbasis saham indeks LQ45. 

"RELI juga memiliki indeks LS-27 juga yang berisi saham-saham unggulan yang dipantau secara berkala oleh tim riset kami," jelas dia, Kamis (3/5/2018). 

Sejatinya, meski pasar saham rentan koreksi, dalam jangka panjang, misal kurun waktu 10 tahun, kinerjanya tetap akan kembali berkilau karena koreksi seringkali bersifat sementara. 

Berdasarkan sejarah penurunan nilai IHSG, biasanya diikuti lagi dengan kenaikan. Pada 2007, level tertinggi IHSG mencapai 2745. Sekitar 10 kali dari nilai terendahnya di tahun 1998.

Begitu juga pada 2008, IHSG mencapai nilai terendah di bawah 1.100 kemudian memecahkan rekor hingga 5.214 di bulan Mei 2013. Kenaikan hingga 5 kali lipat dalam 5 tahun.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa secara historis, investasi pada komponen saham di IHSG dalam jangka panjang bisa menguntungkan secara signifikan. 

Untuk tujuan jangka pendek hingga menengah, instrumen pasar uang, seperti reksadana pendapatan tetap dengan portofolio obligasi korporasi juga masih menarik sebab kupon obligasi korporasi biasanya lebih tinggi. 

Sementara bagi mereka yang kategori trader saham, untuk selalu menetapkan cut loss, alias mengambil posisi jual supaya tidak rugi lebih dalam. Jika posisi cut loss tepat, selain rugi bisa diminimalisir, diharapkan masih ada kas atau dana yang dapat dipakai lagi ketika pasar sudah membaik. 

Untuk mereka yang membeli saham atau reksadana saham dan menahan dalam jangka waktu lama, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi atau menambah porsi investasi yang sudah ada. Karena dengan IHSG rendah berarti saham sedang murah.  

Dengan membeli reksadana saham atau saham saat ini, para investor berkesempatan memperoleh untung dalam jangka panjang. Investor saham pun bisa menikmati penghasilan deviden yang dibagi berkala dari keuntungan perusahaan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ingat Tujuan Investasi

Anita mengingatkan, tujuan investasi adalah peningkatan aset atau keuntungan di masa yang akan datang. Sementara, juga harus diingat,  investasi itu tidak selalu menguntungkan. Setiap investasi, apapun itu, memiliki risiko. Risiko dalam investasi adalah kemungkinan berkurangnya dana yang telah diinvestasikan. 

Dia menuturkan,untuk berinvestasi di reksa dana mapun saham,  dimulai dengan membuka formulir pembukaan rekening (FPR). Untuk bisa membuka FPR ini, tidak perlu lagi datang ke kantor manajer investasi atau penerbit produk reksa dana. Cukup datang ke berbagai kantor cabang Reliance Sekuritas.  

Agar hasil investasi maksimal, investor juga perlu menerapkan money management, alias menempatkan dana tidak dalam satu tempat. Sehingga potensi kerugian dapat diminimalkan. Mengetahui jangka waktu berapa lama berinvestasi juga bisa menghindarkan dari kegagalan investasi.  

"Jangan lupa kendalikan rasa takut (Fear) & keserakahan (Greed). Kalau sudah bisa mengendalikan kedua aspek emosional dan psikologis tadi, dan terus belajar memahami investasi saham, bisa sukses nabung saham.  Juga, jangan pernah mencoba untuk asal-asalan. Artinya, pelajari betul setiap jenis investasi yang dipilih," tutur dia.

Reli juga menawarkan beragam produk investasi, mulai dari produk saham, hingga reksadana. RELI merupakan perusahaan sekuritas yanng mengedepankan pengelolaan dana nasabah secara prudent. 

"Masyarakat yang ingin berinvestasi reksadana dapat datang ke kantor cabang RELI yang ada di berbagai daerah. Di sana, masyarakat dapat bertanya atau langsung membeli produk-produk investasi," ujar Anita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG