Sukses

Kehadiran Jokowi di Pameran Tahunan Industri Migas Beri Sinyal Positif

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka The 42nd Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition pada Selasa 2 Mei 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka The 42nd Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition di Jakarta Convention Center, Plenary Hall, Jakarta,pada Rabu (2/5/2018).

Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan.

Presiden IPA, Ronald Gunawan, mengatakan kehadiran Jokowi di pameran yang bakal berlangsung hingga 4 Mei ini, memberikan sinyal positif bagi perkembangan sektor migas tanah air.

"Itu beri sinyal positif untuk industri. Kami senang Presiden bisa datang dan membuka pameran," ujar dia dalam konferensi pers, di JCC, Jakarta, Rabu pekan ini.

Gunawan menuturkan, IPA berharap agar proses penyederhanaan regulasi juga dilakukan di kementerian dan lembaga lainnya yang terkait. Jadi tidak hanya di Kementerian ESDM saja.

"Misalnya, tentang impor baja (untuk keperluan sektor migas). Sesuatu yang menghambat karena libatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan. Kami mau impor harus ke SKK migas, ke ESDM. Kami mau usulkan supaya prosesnya jangan terlalu lama," kata dia.

Tak hanya itu, koordinasi juga perlu dilakukan dengan Pemerintah Daerah, mengingat implementasi kebijakan Pemerintah Pusat juga membutuhkan kerja sama dan eksekusi yang baik di level daerah.

"Ada beberapa yang harus ditingkatkan lagi. Salah satu, integrasi sama Pemerintah Daerah karena kalau peraturan di ESDM belum, contoh di KLH, Pemda. Beberapa peraturan kami butuh bantuan supaya tidak berbelit-belit," ujar dia.

Meskipun demikian, dia mengatakan apa yang dilakukan Pemerintah saat ini sudah cukup baik dan mendukung terciptanya iklim kondusif untuk investasi di sektor migas.

"Kami enggak bisa dalam waktu sekejap. Dengan segala kompleks kami lihat positif. Kami harap investor lihat iklim di Indonesia lihatl. At the and keputusan ada di investor," kata Gunawan.

Untuk diketahui, salah satu poin yang ditegaskan mantan Walikota Solo ketika membuka pameran ke-42 IPA adalah pemangkasan regulasi yang dapat menghambat investasi. Jokowi pun telah memerintahkan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan memangkas regulasi dan peraturan yang ada.

"Saya perintahkan tahun lalu Menteri ESDM untuk memangkas regulasi peraturan yang ada Kementerian ESDM sudah dipangkas 186 peraturan yang buat ribet dan bertele-tele dibidang ini," ujar Jokowi.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertama Kali, Jokowi Buka Pameran Tahunan Industri Migas RI

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam konvensi dan pameran industri hulu minyak dan gas bumi (migas) IPA ke-42 tahun 2018. Kehadira Jokowi merupakan pertama kali dalam ajang tersebut.

Berdasarkan catatan Liputan6.com, pada tahun lalu ajang Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition hanya dibuka oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Sementara dua tahun lalu ajang pameran dan konvensi tersebut dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang saat itu dijabat oleh Indroyono Soesilo.Jokowi mengaku bahagia bisa hadir dalam perhelatan industri pencarian migas tersebut.

Pasalnya, hulu migas merupakan industri paling terkenal dan elite dengan investasi yang sangat besar hingga ratusan triliun."Sangat berbahagia sekali saya bisa hadir dalam pameran dan konvensi tahunan IPA. Ini dia industri yang paling terkenal dan paling elite yang pengusaha-pengusahanya menggeser ke sana sini bukan puluhan triliun, tapi ratusan triliun," kata Jokowi, saat membuka Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition ke-42, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (2/5/2018).‎

Menurut Jokowi, industri migas telah menghasilkan tokoh besar, bahkan sering menjadi bahan diskusi politikus. Namun dia menyatakan, industri tersebut biasa saja.

"Ini industri yang memiliki nama besar yang hasilkan tokoh besar juga. Sering bikin gemetar para politikus. Tapi untuk saya ya biasa-biasa saja," ujar dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.