Sukses

Terowongan Tol Pertama RI Selesai Dibangun Akhir 2018

Intip progres pembangunan terowongan tol Cisumdawu di Sumedang, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pengerjaan ruas Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Tol Cisumdawu) di Desa Cilengser, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (26/4/2018). Berikut penjelasan progres pembangunan Tol Cisumdawu. 

Basuki mengatakan, pembebasan lahan Seksi 2 Fase I yang menghubungkan Ranca Kalong-Ciherang sepanjang 6,35 km telah tuntas 100 persen. Sementara pengerjaan Seksi 2 Fase II Ciherang-Sumedang sepanjang 10,7 km baru rampung 83 persen.

"Panjang total (Tol Cisumdawu) sekitar 60 km. Ini yang Seksi 2 sepanjang 17 km, termasuk terowongan. Mudah-mudahan terowongan selesai Agustus 2018," ujar dia kepada wartawan usai meninjau Tol Cisumdawu di Sumedang, hari ini. 

Terowongan atau tunnel ini adalah sebuah lorong menembus bukit dengan panjang 472 meter. Secara progres, sisi kiri terowongan sudah tembus 380 meter, dan diproyeksikan tembus total pada Agustus 2018. Sementara untuk yang sisi kanan, pengerjaan baru menembus 290 meter, dan direncanakan selesai pada Desember tahun ini.

Basuki menjelaskan, target penyelesaian konstruksi terowongan tol Cisumdawu molor dari Juni ke Agustus lebih disebabkan karena adanya rintangan teknis berupa kondisi tanah yang terhitung sulit digarap.

"Ini karena kondisi tanahnya, sehingga kalau dikeruk mudah longsor dan airnya mengalir terus. Yang lainnya kan lempungan. Kalau ada sisipan forus, airnya mengalir ke situ. Jadi harus hati-hati dan progresnya lebih lama," tuturnya.

Adapun pembangunan Seksi 2 Tol Cisumdawu ini merupakan porsi pemerintah dengan bantuan dana pinjaman dari China. Secara keseluruhan, nilai kontrak pengerjaan Tol Cisumdawu Seksi 2 sebesar Rp 3,5 triliun, di mana sebanyak Rp 890 miliar disisihkan untuk membuat terowongan.

Pembuatan terowongan dilakukan oleh empat kontraktor, yakni Metallurgy Corporation of China (MCC), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya, dan PT Nindya Karya (Persero).

Basuki menyatakan, meskipun ada keterlambatan pengerjaan Tol Cisumdawu, namun proyek masih bisa terus dilanjutkan dengan aman.

"Buat saya enggak masalah, yang penting masih dalam penanganan," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertama Kali RI Bakal Punya Jalan Tol dengan Terowongan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengebut pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Jalan tol ini akan menjadi yang pertama memiliki terowongan di Indonesia.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mengaku, perkembangan pembangunan jalan tol ini cukup bagus. "Terus berjalan, saat ini pengerjaan terowongan juga terus dilakukan, saya baru mau lihat ke sana," kata Basuki di Bekasi, Sabtu (16/9/2017).

Jalan tol Cisamdawu didesain memiliki terowongan karena selain untuk menjaga kelestarian alam, juga demi peningkatan kualitas dari proyek jalan tol yang dikerjakan di Indonesia.

"Ya memang lebih mahal dibandingkan belah bukit, tapi ini nilai tambahnya lebih bagus. Masak kita mau belah bukit terus. Tol Bawen-Salatiga itu sudah banyak belah bukit," tambah Basuki.

Menembus Bukit Cilengsar, terowongan ini memiliki panjang 472 meter dan berdiameter 14 meter. Saat ini, telah 65 meter yang berhasil ditembus. Terowongan ini sendiri terletak di Seksi 2 Rancakalong-Sumedang.

Konstruksi Seksi 2 Fase I Ranca Kalong-Ciherang (6,35 km) kini sudah dalam penyelesaian akhir. Sedangkan untuk Seksi 2 Fase II Ciherang-Sumedang (10,70 km), progres konstruksinya sebesar 13 persen.

Dikatakan Basuki, Tol Cisumdawu merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang diharapkan akan meningkatkan konektivitas antar wilayah Tengah dengan Utara Jawa Barat.

Tol ini juga akan menghubungkan kawasan strategis nasional Cekungan Bandung dengan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, serta akan terkoneksi dengan Tol Cikampek-Palimanan.

Dengan adanya tol ini, waktu tempuh Bandung-Sumedang akan lebih singkat, dan beban lalu lintas di Jalan Cadas Pangeran akan berkurang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.