Sukses

Industri Otomotif Terus Tumbuh, Menperin Sebut Ekspor Komponen Naik 1.200 Persen

Banyak negara meminta produk otomotif yang dirakit di Indonesia. Tak hanya negara ASEAN, tetapi juga Timur Tengah, Afrika, dan Amerika.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi), hari ini, Rabu 25 April 2018 meresmikan peluncuran ekspor perdana Mitsubishi Xpander rakitan Indonesia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang turut mendampingi Jokowi mengatakan bahwa ekspor kendaraan bermotor yang dirakit di Indonesia jumlahnya meningkat.

Menurut Airlangga, pada 2017 angka ekspor kendaraan utuh atau Completely Built-Up (CBU) naik 20 persen dibanding 2016. "Sedangkan dalam bentuk komponen otomotif mencapai 1.200 persen," kata Airlangga.

Dia mengatakan, beberapa negara ASEAN seperti Malaysia meminta produk-produk otomotif yang dirakit di Indonesia. Bahkan beberapa negara Timur Tengah seperti Bahrain, Yordania, Oman, Arab Saudi, Kuwait, dan Qatar juga demikian.

Permintaan juga datang dari negara di benua Afrika, seperti Afrika Selatan, Maroko. Lalu di Amerika latin, ada Equador, Meksiko dan Peru. "Memang kan industri otomotif ini menjadi pilot project untuk revolusi industri 4.0 atau Making Indonesia 4.0," ucap Airlangga.

Dia menyebut, dalam 10 tahun terakhir, industri otomotif di Indonesia tumbuh 11,4 persen. Sedangkan untuk ekspor tumbuh 14,4 persen. Dan paling mencengangkan adalah pertumbuhan industri otomotif di bidang commercial vehicles, yang pertumbuhannya mencapai 37 persen.

Sementara itu, Airlangga menambahkan, Mitsubishi telah meresmikan pabrik di Indonesia pada tahun lalu dengan nilai investasi Rp7,1 triliun. Adapun kapasitas produksinya mencapai 160 ribu unit.

"Ini menyerap tenaga kerja 3 ribu orang, tadi disampaikan bahwa karena marketnya meningkat dari sebelumnya 6 ribu sebulan menjadi 10 ribu. Tenaga kerja akan ditambah 400 orang," ujar Airlangga.

Reporter: Rohimat Nurbaya

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.