Sukses

Pembangkit Listrik Limbah Pertanian Beroperasi Perdana di Kalimantan

PT PLN (Persero) mengoperasikan pembangkit listrik biomassa (PLTBm) pertama di Kalimantan.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengoperasikan pembangkit listrik biomassa (PLTBm) pertama di Kalimantan. Pembangkit listrik berbahan bakar limbah pertanian berkapasitas total 15 Megawatt (MW) .

General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat Richard Safkaur mengatakan, pembangkit listrik swasta milik PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari ini akan memasok listrik sebesar sebesar 74 juta kilo watt hour (kWh) per tahun ke sistem Khatulistiwa.

Keberadaan PLBm yang baru beroperasi ini untuk memperkuat pasokan listrik di sistem Khatulistiwa, serta menggantikan beberapa pembangkit yang mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM).

“Pengembangan energi baru terbarukan jadi salah satu prioritas PLN di regional Kalimantan. Saat ini di wilayah Kalimantan Barat, persentase pembangkit listrik yang memakai minyak masih sebesar 44 persen,” kata Richard, di Jakarta, Rabu (25/4/2018).

PLTBm 1 Rezeki Siantan mulai dibangun sejak Desember 2016 ini berlokasi di Wajok Hulu, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Beroperasi dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai sumber bahan bakarnya, seperti cangkang sawit, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu, serbuk kayu.

“Harga material tersebut berkisar Rp 600 per kg. Diperkirakan kebutuhan bahan bakar untuk memproduksi energi listrik setahunnya sebanyak 98.400 ton per tahunnya,” jelas Richard.

Untuk mengalirkan listrik PLBm Siantan ke sistem Khatulistiwa, PLN juga telah membangun jaringan listrik 20 kilo Volt (kV) sepanjang 5,6 kilometer sirkit (kms) dari pembangkit ke titik interkoneksi di Gardu Induk (GI) Siantan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Investasi US$ 21 Juta

Sementara itu, Direktur Utama PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari Duken Kuncara mengatakan pihaknya bekerja sama dengan dinas kehutanan dan organisasi terkait untuk pasokan bahan bakar pembangkit.

“Keberlangsungan suplai bahan baku harus kami pastikan. Langkah yang kami ambil adalah menjalin kerja sama dengan pengusaha Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) yang berada tersebar di Provinsi Kalimantan Barat. Ke depannya akan dijalin juga kerja sama dengan pihak pemilik lahan untuk membuat koperasi demi meningkatkan perekonomian masyarakat lokal,” papar Dunken.

Dunken juga menambahkan, perusahaannya menginvestasikan dana lebih dari US$ 21 juta untuk membangun PLTBm Siantan.

"Dari total kapasitas terpasang 1x15 Megawatt, kami dan PLN sudah sepakat untuk menyalurkan sebesar 10 Megawatt terlebih dahulu sesuai power agreement yang sudah ditandatangani pada 2016," tandas Dunken.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.