Sukses

Di Depan DPR, Bos BTN Beberkan Kinerja Perusahaan

Per Maret 2018, pertumbuhan kredit Bank BTN pun berada di level 19,34 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 202,5 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Capaian kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN yang tumbuh di atas rata-rata industri perbankan nasional hingga Maret 2018, mendapat apresiasi positif dari Komisi XI DPR RI.

Dukungan Bank BTN atas Program Satu Juta Rumah juga sukses mengantarkan perseroan terus memimpin pasar kredit pemilikan rumah (KPR) dan KPR Subsidi.

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan perseroan terus berkomitmen mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif dan berkelanjutan.

Dalam lima tahun terakhir terhitung mulai Desember 2013 hingga Desember 2017, Bank BTN mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit (compound annual growth rate/CAGR) sebesar 18,63 persen dari Rp 100,47 triliun menjadi Rp 199 triliun.

Per Maret 2018, pertumbuhan kredit Bank BTN pun berada di level 19,34 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 202,5 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut tercatat berada di atas rata-rata industri perbankan nasional.

Data Bank Indonesia menyebutkan kredit perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 8,2 persen yoy per Februari 2018.

"Apresiasi Komisi XI atas kinerja kami akan menjadi pemacu bagi kami untuk terus meningkatkan pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan. Kami meyakini tahun ini akan mampu mencapai target pertumbuhan bisnis sesuai target yang ditetapkan," ujar Maryono dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (23/4/2018) 

Dia mengatakan, kredit perumahan masih mendominasi penyaluran pinjaman emiten bersandi saham BBTN ini yakni sebesar 91,09 persen per Maret 2018. Pada kredit perumahan tersebut, KPR tercatat tumbuh 22,37 persen yoy dari Rp 121,71 triliun per Maret 2017 menjadi Rp 148,95 triliun di bulan yang sama tahun ini. 

Bank BTN juga mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 20,76 persen dalam lima tahun terakhir dari Rp 67,97 triliun pada Desember 2013 menjadi Rp 144,58 triliun di Desember 2017.

Dengan penyaluran tersebut, Bank BTN masih menjadi pemimpin pasar KPR di Indonesia dengan pangsa sebesar 37 persen per Desember 2017. Bank BTN pun masih mendominasi pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 95 persen pada akhir tahun lalu.

Sejalan dengan komitmen perseroan dalam mendukung Program Satu Juta Rumah, Bank BTN juga telah menyalurkan kredit perumahan untuk 278.262 unit rumah dengan nilai kredit sebesar Rp 24,25 triliun per Maret 2018.

Realisasi penyaluran tersebut telah mencapai 37,1 persen dari total target dukungan Bank BTN terhadap Program Satu Juta Rumah yakni sebanyak 750.000 unit rumah pada 2018.

Pertumbuhan positif pinjaman tersebut juga diikuti dengan perbaikan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) nett yang berada di level 1,78 persen per Maret 2018 atau turun dari 2,35 persen di bulan yang sama tahun lalu.

"Kami tetap mengutamakan asas kehatian-hatian dalam penyaluran kredit. Kami meyakini angka tersebut akan terus turun sejalan dengan upaya untuk memperbaiki kualitas kredit dan meningkatkan penyaluran kredit," tambah Maryono.

Peningkatan positif penyaluran kredit Bank BTN pun turut mengerek naik posisi aset perseroan. Per Maret 2018, aset Bank BTN tercatat naik 20,73 persen yoy menjadi Rp 258,74 triliun.

Selama lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan aset Bank BTN juga mencapai 18,81 persen dari Rp 131,17 triliun pada Desember 2013 menjadi Rp 261,37 triliun pada bulan yang sama tahun 2017.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perolehan Laba

Kinerja positif Bank BTN juga mengerek naik perolehan laba perseroan. Selama lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan laba Bank BTN mencapai sebesar 17,99 persen dari Rp 1,56 triliun pada Desember 2013 menjadi Rp 3,02 triliun pada akhir 2017. Per Maret 2018, laba BBTN pun naik 15,13 persen yoy menjadi Rp 684 miliar.

Posisi pertumbuhan tersebut juga berada di atas kenaikan laba industri perbankan di Tanah Air. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekam laba perbankan nasional hanya naik sebesar 9,69 persen yoy per Februari 2018.

Adapun, terkait permintaan Komisi XI DPR RI agar Bank BTN berhati-hati dalam mengelola dana masyarakat untuk tetap menjaga kepercayaan kepada perbankan, disambut positif Maryono sebagai tambahan semangat perseroan yang dipimpinnya tetap GCG.

Maryono menjelaskan pihaknya akan menindak tegas karyawan perseroan yang terlibat pada kasus yang merugikan nasabah dan terbukti melanggar hukum. BTN juga akan membantu pihak berwenang untuk mengawal proses hukum jika terjadi kasus tersebut.

"Perseroan akan mematuhi dan menghormati proses hukum yang berlaku dan tidak akan melindungi pihak manapun yang terkait dengan kasus yang secara hukum terbukti salah dan merugikan nasabah," tegas Maryono.

Dia mengaku akan terus meningkatkan keamanan pelayanan jasa dan produk perseroan demi kenyamanan nasabah. Maryono juga mengimbau kepada nasabah perseroan untuk bekerja sama dengan bank dalam memastikan proses layanan perbankan itu sesuai prosedur dan didukung dokumen yang sah dari bank.

"Untuk keamanan transaksi perbankan kami mengimbau nasabah untuk melakukan transaksi di kantor cabang Bank BTN yang secara sistem tercatat dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan," tutup Maryono. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini