Sukses

Kementerian PUPR Tekankan Pengendalian Beban Angkutan di Jembatan

Kementerian PUPR akan melibatkan swasta untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menekankan aspek pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan meskipun membutuhkan biaya besar.

Hal itu mengingat ambruknya Jembatan Cincin Lama di Kabupaten Tuban yang ditaksir karena kelebihan beban. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pengendalian terkait aspek Over Dimension Over Loading (ODOL) penting demi menjaga keutuhan suatu hasil konstruksi seperti jalan raya.

"Tanpa pengendalian ODOL, kita akan kesulitan menjaga keberlanjutan jalan. Untuk itu kita siap duduk bersama dengan Kementerian Perhubungan apakah tugas pemeliharaan jalan juga mencakup jembatan timbang," ungkap dia dalam keterangan tertulis Rabu (18/4/2018).

Dia menyatakan, pengendalian ODOL dibutuhkan karena Kementerian PUPR untuk pertama kalinya akan menggunakan metode Availability Payment (AP) dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional mulai 2019. Anggarannya sebesar Rp 5,1 triliun yang dilakukan di tiga provinsi, yakni Riau, Sumatera Selatan dan Papua.

Melalui metode tersebut, pembangunan dan pemeliharaan jalan akan melibatkan pihak swasta. Pihak swasta diberi wewenang untuk mendanai terlebih dahulu. Selanjutnya, pemerintah akan membayar tingkat layanan jalan yang diberikan per tahun.

Pada 2018, Kementerian PUPR telah mengalokasikan 57 persen dari anggaran untuk Direktorat Jenderal Bina Marga yang sebesar Rp 41,6 triliun untuk pemeliharaan jalan dan jembatan. Upaya lainnya adalah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dalam pengendalian beban kendaraan melalui jembatan timbang.

Sebagai contoh, Basuki menyebut pembangunan Jembatan Holtekamp di Papua sebagai proyek yang penerapannya memakai inovasi tersendiri, mulai dari pembuatan sampai pengangkutannya.

"Jembatan ini adalah jembatan pelengkung baja pertama yang dibuat utuh di tempat lain dan dikirim ke lokasi proyek menggunakan kapal sejauh 3.200 km. Hasilnya, penyelesaian jembatan bisa lebih cepat 6 bulan dari rencana awal," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Target Perbaikan Jembatan Widang Selesai Sebelum Mudik Lebaran

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan perbaikan jembatan Cincin Lama atau Jembatan Widang yang berada pada ruas Widang-Tuban yang ambruk dapat rampung sebelum musim mudik Lebaran 2018.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini perbaikan jembatan sudah mulai dilakukan. Peralatan dan kerangka besi juga sudah dikirim untuk mengganti komponen jembatan yang rusak.

"Sekarang sudah kami kirim peralatan, kerangka bajanya untuk ganti," kata Basuki, di Kantor Kemen PUPR, Jakarta, Rabu 18 April 2018.

Basuki menargetkan, perbaikan jembatan yang ambruk dapat selesai dalam 40 hari. Diharapkan jembatan tersebut dapat dilalui saat musim mudik Lebaran. Dia pun berharap, fondasi jembatan tidak rusak karena akan membuat perbaikan jembatan lebih lama.

"Sekarang sudah dekati mudik, mudah-mudahan dan mudah-mudahan 40 hari sudah bisa dilewati," tutur Basuki.

Basuki menuturkan, saat ini penyebab ambruknya jembatan Cincin Lama atau Jembatan Widang sudah dilaporkan dan diserahkan ke Kepolisian, karena diduga akibat kelebihan muatan truk yang melintasi jembatan tersebut."Jembatan cincin lama, laporan sekarang sudah diserahkan kepada polisi karena diduga overloading, dengan muatan yang kasat mata," ujar dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.