Sukses

Pembangunan Jembatan Kali Kenteng Dikebut agar Bisa Layani Pemudik

Pemerintah dan PT Trans Marga Jateng akan mengejar pembangunan Jembatan Kali Kenteng di Salatiga untuk dilalui saat mudik Lebaran kali ini.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mempermudah jalur mudik Lebaran 2018. Kali ini, berkoordinasi dengan PT Trans Marga Jateng, Kemen PUPR sedang mengejar pembangunan Jembatan Kali Kenteng di Salatiga, sehingga bisa dilalui pemudik secara fungsional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, rencana cadangan dipersiapkan bila proyeksi awal terkait pembangunan jembatan belum mencapai target.

"Kita akan membangun jalan sepanjang 500 meter selebar 7 meter di bawah jembatan. Ini bukan jalan darurat. Ini akan dibangun permanen, sehingga pemudik bisa lewat sini nanti," ujar dia dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (16/4/2018).

Jembatan Kali Kenteng berada di ruas Tol Salatiga-Kartasura yang merupakan Seksi 3 dan 4 Tol Semarang-Solo sepanjang 32 km. Jembatan ini menjadi titik kritis fungsionalnya ruas Salatiga-Kertasura secara penuh.

PT Trans Marga Jateng sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Astra Infra, dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah, akan membeli lahan baru seluas 3 ribu meter persegi untuk membangun jalan tersebut.

"Setelah jembatan rampung, jalannya tidak akan dibongkar, tapi akan digunakan lalu lintas warga sekitar," ucap Menteri Basuki.

Jembatan Kali Kenteng memiliki panjang 496 meter dengan jumlah pilar sebanyak 13 buah, di mana pilar tertinggi memiliki tinggi 40 meter. Jembatan ini sempat mengalami perubahan desain dari Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Saat ini, progres pekerjaan konstruksinya tercatat baru mencapai 48 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mudik Lebaran, Tol Pemalang-Semarang Dibuka Gratis

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan ruas Tol Pemalang-Semarang sepanjang 114,2 kilometer (km) sudah bisa dibuka dan digunakan pada saat mudik Lebaran 2018.

Secara target, Seksi 3 dan Seksi 4 tol Pejagan-Pemalang sepanjang 37 km dari Brebes Timur hingga Pemalang mulai dapat beroperasi pada Mei 2018. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap, Tol Pemalang-Semarang sudah bisa dibuka secara fungsional atau belum dikenakan tarif bagi para pemudik yang hendak pulang kampung pada saat Lebaran Idul Fitri tahun ini.

"Kita berupaya agar mudik Lebaran 2018 lebih baik dari tahun lalu. Tahun ini tidak ada lagi jalur darurat. Jalan yang fungsional ini sudah kondisi perkerasan beton, atau aspal yang kualitasnya lebih baik dari lean concrete," jelas Basuki dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (15/4/2018).

Pada ruas Tol Pemalang-Batang dengan panjang total 39,2 km, dilakukan percepatan pada Seksi 1 Pemalang-Pekalongan sepanjang 17 km yang menjadi titik kritis di ruas tersebut.

Percepatan dilakukan dengan meningkatkan intensitas pekerjaan penimbunan tanah, dari semula 5 ribu meter kubik per hari, menjadi 20 ribu meter kubik per hari. Ruas yang sudah selesai ditimbun dilanjutkan penghamparan batu agregat.

“Pertengahan Mei sudah bisa dimulai pengaspalan dan akan selesai dalam dua minggu. Saya akan ke sini lagi untuk melakukan pengecekan pada awal Mei 2018,” kata Menteri Basuki.

Pengusahaan jalan tol Pemalang-Batang dilakukan melalui investasi PT Pemalang Batang Toll Road yang sahamnya dimiliki oleh PT Waskita Karya Tbk dan PT Sumber Mitra Jaya.

3 dari 3 halaman

Ruas Tol Batang-Semarang

Sementara untuk tol Batang-Semarang sepanjang 75 km, progres konstruksinya kini sudah 75,4 persen. Saat meninjau pembangunan Jembatan Kali Kuto yang menjadi titik kritis di ruas tersebut, Menteri Basuki optimistis itu akan bisa dilalui pada mudik Lebaran nanti.

"Satu setengah bulan lalu saya ke sini, bangunan bawah jembatan belum naik. Sekarang sudah berdiri dan sebentar lagi akan dimulai pemasangan rangka baja pelengkung jembatannya. Itu membuat saya lebih optimistis bisa digunakan saat mudik nanti,” tutur dia.

Pengerjaan jalan tol Batang-Semarang sendiri dilakukan melalui investasi PT Jasamarga Batang-Semarang dengan komposisi saham dimiliki oleh PT Jasa Marga dan Waskita Karya. Konstruksi pada ruas tol ini seluruhnya dilakukan oleh Waskita Karya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.