Sukses

Pemerintah Siapkan Pelatihan Industri 4.0 bagi PNS, Ini Kata BKN

Pemerintah akan adakan pelatihan industri 4.0 bagi PNS, BUMN dan swasta menyambut industri 4.0.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah sedang menyiapkan program pelatihan mengenai implementasi industri 4.0 kepada pegawai negeri sipil (PNS) atau pegawai pemerintahan, pegawai swasta dan BUMN. Kementerian Perindustrian bersama Menristekdikti dan Gubernur Lemhanas akan membuat kurikulum-kurikulum yang terkait dengan implementasi Industri 4.0 di Tanah Air.

Lalu bagaimana tanggapan Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengenai hal tersebut?

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Muhammad Ridwan menuturkan hal ini merupakan kabar baik bagi PNS. "Wah ini saya baru dengar ya, kalau memang demikian ya bagus buat teman-teman PNS ke depannya. Tentu kami akan sambut baik perubahan ini," tutur dia saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (15/4/2018).

Ia menambahkan, BKN sudah terintegrasi dengan digitalisasi. Hal ini terkait antisipasi industri 4.0 "Kalau memang rencananya ini untuk menyambut industri 4.0 atau internet of things (ioi) sebetulnya dari BKN sendiri kita juga semua sudah terintegrasi," ujar dia.

"Untuk sistem keuangan kami kini semua sudah terintegrasi baik itu di pusat maupun di daerah. Di sini kami juga bisa mengaktifkan data untuk kenaikan pangkat, tinggal klik saja. Hal ini sudah ada dalam sistem aplikasi pelayanan kepegawaian (SAPK)," tambah dia.

Sebelumnya, rencana pemerintah yang diinisiasikan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk pelatihan industri 4.0 tersebut akan diikuti oleh 80 orang pada pelatihan awal.

Kemudian diikuti oleh 1.000 orang lagi yang berasal dari berbagai kalangan seperti kementerian dan lembaga eselon I sampai IV, swasta dan BUMN, LSM, hingga TNI-Polri.

"Ke depan, dengan masuknya era digitalisasi ini, perubahan bukan hanya terjadi di pihak swasta atau pelaku ekonomi saja, tapi juga dari pemerintah,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis.

Dia menjelaskan, pihaknya bersama Menristekdikti dan Gubernur Lemhanas akan membuat kurikulum-kurikulum yang terkait dengan implementasi Industri 4.0 di Tanah Air.

Dengan adanya pelatihan pemerintah ini, diharapkan PNS dapat menjadi pelatih bagi lembaga-lembaga lainnya. "Aspirasi itu tentunya akan meningkatkan produktivitas, meningkatkan inovasi, dan meningkatkan kesejahteraan,” ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Ini merupakan langkah pemerintah setelah peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0 yang diinisiasi Kemenperin dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

"Teknisnya terus dibahas, tahun ini dan tahun depan dibentuk ad hoc terlebih dahulu. Tapi pelatihan dari segi pemerintah, dilakukan mulai tahun ini,” ungkap dia.

Awalnya, pelatihan akan diikuti sekitar 80 orang, dengan harapan mereka dapat menjadi pelatih bagi lembaga yang lain. Setelah itu, dilakukan lagi pelatihan untuk 1.000 peserta yang berasal dari berbagai kalangan seperti kementerian dan lembaga eselon I sampai IV, swasta dan BUMN, LSM, hingga TNI-Polri. 

"Jadi, semua harus siap dengan adanya perubahan era digital ini, karena biasanya offline menjadi online," tutur dia.

Airlangga mencontohkan, internet of things merupakan salah satu teknologi yang diterapkan di sektor industri dan menjadi ciri implementasi Industri 4.0 dalam upaya meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas.

"Ada lima sektor industri yang akan fokus digarap secara maksimal, yaitu industri tekstil, elektronik, otomotif, kimia, serta makanan dan minuman,” sebut dia.

Airlangga menegaskan, implementasi Industri 4.0 sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Targetnya adalah perekonomian Indonesia masuk 10 besar di dunia pada 2030.

"Aspirasi itu tentunya akan meningkatkan produktivitas, meningkatkan inovasi, dan meningkatkan kesejahteraan,” lanjut dia.

Pada kesempatan yang sama, Menristekdikti M. Nasir menyampaikan, pelatihan bagi semua kalangan ini penting karena di era digitalisasi nanti perlu peran bersama dari semua pihak.

"Konsepnya, buka pikiran, hati dan kemauan, karena untuk menghadapi revolusi Industri 4.0 ini, enggak bisa sendiri-sendiri. Jangan sampai lewat kesempatan ini, kalau lewat, ekonomi kita bisa berat,” ujar dia.

Sementara itu, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo mengatakan, pihaknya selaku fasilitator akan menggunakan metode training of trainers (TOT) sebagai sarana penyebarluasan dari materi yang akan diberikan. "Ini akan terus berjalan sehingga menjadi revolusi mental dalam pengertian menyentuh dan memasuki semua lembaga kementeraian dan non-kementerian,” tutur dia.

Pada prinsipnya, materi yang akan disampaikan nanti merupakan materi kepemimpinan, komunikasi, dan segala sesuatu yang bisa memberikan pencerahan kepada cara berpikir dan bertindak.

"Karena kita tahu di dalam era digital perlu kolaborasi terbuka yang sifatnya komprehensif, inilah sebetulnya yang ingin kita bekalkan pada saat-saat awal dan jadi dasar pada pengembangan selanjutnya," kata dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • PNS merupakan kependekan dari Pegawai Negeri Sipil.

    PNS

  • BKN atau Badan Kepegawaian Negara adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang memiliki tugas memanajen kepegawaian negara.

    BKN

  • Kemenperin atau Kementerian Perindustrian adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan perindustrian.

    kemenperin

  • Industri 4.0