Sukses

Anies-Sandi Bakal Lepas Delta Djakarta, Bagaimana Laju Sahamnya?

Pemprov DKI Jakarta masih proses penjualan kepemilikan saham saham PT Delta Djakarta Tbk.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) kembali mengutarakan rencana penjualan kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta  Tbk (DLTA).

Pada akhir pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan, dirinya dengan Wakil Gubernur Sandiaga Uno sepakan akan merealisasikan rencana penjualan kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk.

“Pasti dilepas, pasti,” ujar Anies, pada acara Pelatihan Perempuan Siaga Dasar (Latansa) di Cibubur, Minggu 8 April 2018.

Penjualan saham PT Delta Djakarta Tbk merupakan janji kampanye yang diungkapkan Anies-Sandiaga Uno saat pemilihan gubernur DKI Jakarta. PT Delta Djakarta Tbk merupakan perusahaan produsen minuman beralkohol.

Anies menambahkan, pihaknya juga tengah proses penjualan saham PT Delta Djakarta Tbk.

“Kami sedang bicarakan soal itu. Minggu lalu saya bicara juga dengan pak wagub soal itu, kami akan siapkan prosesnyam” tutur Anies.

Lalu bagaimana gerak saham PT Delta Djakarta Tbk pada awal pekan ini?

Mengutip data RTI, saham PT Delta Djakarta Tbk cenderung tidak ada perdagangan. Saham DLTA stagnan di posisi Rp 5.150 per saham.

Transaksi saham DLTA cenderung sepi ditransaksikan. Selama tiga bulan pertama pada periode 2 Januari-29 Maret 2018, saham DLTA naik 13,29 persen ke posisi Rp 5.200 per saham. Saham DLTA ditransaksikan di posisi tertinggi Rp 5.200 dan terendah Rp 4.510 per saham. Volume perdagangan saham sekitar 4,77 juta saham. Nilai transaksi saham Rp 23,3 miliar. Total frekuensi selama tiga bulan sekitar 591 kali.

Seperti diketahui, komposisi pemegang saham perseroan per 31 Desember 2017 antara lain San Miguel Malaysia sebesar 58,33 persen, Pemprov DKI Jakarta sebesar 23,34 persen dan masyarakat sebesar 18,33 persen.

Kepala Riset PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menuturkan, jika Pemprov DKI Jakarta melepas saham PT Delta Djakarta Tbk dapat menjadi sentimen buat perseroan. Hal itu mengingat perseroan bergerak di usaha minuman beralkohol juga turut bergantung terhadap faktor kebijakan pemerintah.

“Saat ini Pemprov DKI Jakarta jadi pemegang saham menjadi nilai tambah bagi Delta Djakarta. Kalau (Pemprov DKI Jakarta) melepas kepemilikannya maka nilai tambah Delta Djakarta akan hilang,” ujar Alfred saat dihubungi Liputan6.com, Senin (9/4/2018).

Ia menambahkan, bagi Pemprov DKI Jakarta akan mendapatkan dana segar jika melepas saham Delta Djakarta. Akan tetapi, apakah Pemprov DKI Jakarta akan mendapatkan potensi bisnis menarik seperti Delta Djakarta. Menurut Alfred, fundamental dan dividen yang diberikan Delta Djakarta relatif bagus.

Selain itu, Alfred mengharapkan Pemprov DKI Jakarta dapat hati-hati untuk mengeluarkan pernyataan. Hal itu mengingat PT Delta Djakarta Tbk sebagai perusahaan terbuka sehingga dapat pengaruhi investor.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anies Baswedan Pastikan Pemprov DKI Jakarta Jual Saham PT Delta Djakarta

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan telah membahas penjualan saham PT Delta Djakarta dengan wakilnya, Sandiaga uno. Menurut dia, mereka sepakat akan mengeksekusi rencana itu.

"Pasti dilepas, pasti," ujar Anies di acara Pelatihan Perempuan Siaga Dasar (Latansa) di Bukit Perkembangan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu 8 April 2018.

Penjualan saham PT Delta Jakarta merupakan salah satu janji yang diungkapkan Anies-Sandi saat maju Pilgub Jakarta. PT Delta merupakan perusahan produsen minuman beralkohol.

Penjualan saham milik Pemprov DKI di perusahaan itu menurut Anies sudah dikaji mendalam. Bahkan, ia mengaku saat ini tengah proses untuk menjualnya.

"Kami sedang bicarakan soal itu, Minggu lalu saya bicara juga dengan pak wagub soal itu, kami akan siapkan prosesnya," ujarnya.

Anies belum mau menjelaskan ke mana dana hasil penjualan saham itu nanti akan dialokasikan.

"Nanti dulu, laku dulu baru bicara uangnya," pungkas Anies.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.