Sukses

Bursa Asia Bervariasi Dibayangi Kekhawatiran Perang Dagang

Kinerja Bursa Asia beragam setelah saham Bursa AS menguat di sesi terakhir.

Liputan6.com, Jakarta Bursa Asia bervariasi pada awal perdagangan hari ini mengekor penguatan di Wall Street yang dipicu kenaikan saham perusahaan teknologi besar. Kekhawatiran baru-baru ini terkait kemungkinan perang dagang masih terlihat.

Melansir laman CNBC, Rabu (4/4/2018), indeks Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,42 persen dan Topix merayap lebih tinggi 0,16 persen. Saham otomotif dan teknologi tercatat naik pada awal perdagangan sementara saham bank berada di bawah tekanan.

Di tempat lain, indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,09 persen, terbebani penurunan saham teknologi. Saham produsen baja sebagian besar lebih rendah, dengan Posco meluncur 1,08 persen.

Kinerja Bursa Asia beragam setelah saham Bursa AS menguat di sesi terakhir, dengan rata-rata industri Dow Jones memperoleh kenaikan 1,65 persen, atau 389,17 poin, menjadi ditutup pada posisi 24.033,36. Kenaikan itu terjadi karena saham teknologi, yang jatuh tajam pada hari Senin kembali menguat.

Indeks saham utama AS menyentuh sesi tertinggi setelah saham Amazon mendapat dorongan di akhir sesi.

Saham bergerak mengikuti laporan Bloomberg bahwa Gedung Putih tidak memiliki rencana untuk mengambil tindakan terhadap perusahaan meskipun tweet terakhir Presiden Donald Trump mengkritik Amazon.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kinerja Wall Street

Wall Street ditutup menguat dengan 3 indeks utama  berakhir lebih tinggi. Kondisi ini dipicu keyakinan investor seiring musim laporan keuangan.

S&P 500, salah satu indeks tercatat menguat saat saham Amazon.com naik usai muncul keyakinan jika kritik dari Presiden Donald Trump tidak akan diterjemahkan ke dalam sebuah kebijakan baru.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 389,17 poin, atau 1,65 persen, menjadi 24.033,36. Sementara indeks S&P 500 naik 32,57 poin, atau 1,26 persen, ke posisi 2.614,45 dan Nasdaq Composite bertambah 71,16 poin, atau 1,04 persen, menjadi 6.941,28.

Demikian pula, usai mengalami fluktuasi harga, saham Amazon akhirnya menjadi pendorong terbesar bagi indeks Nasdaq. Ini usai Gedung Putih mengatakan tidak akan mengambil tindakan bahkan ketika Trump melanjutkan serangannya terhadap perusahaan pengecer online ini, menurut laporan Bloomberg.

"Faktor Fundamental bagi pemegang pasar saham naik. Kami berada di ambang musim pelaporan penghasilan. Itu akan menjadi blockbuster, ” kata Bucky Hellwig, Wakil Presiden Senior BB & T Wealth Management di Birmingham, Alabama.

Analis Wall Street memperkirakan pendapatan pada indeks S&P 500 akan meningkat 18,4 persen untuk kuartal pertama, menurut data Thomson Reuters.

Setelah sempat naik turun antara wilayah positif dan negatif, sektor saham teknologi pada indeks S&P 500, penggerak terbesar dalam pasar saat ini, berakhir naik 1 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Bursa Asia

Video Terkini