Sukses

BPS: Efek Kenaikan Harga BBM Masih Berimbas ke Inflasi April

PT Pertamina telah menaikkan harga Pertalite sebesar Rp 200 per liter di 24 Maret 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi di Maret 2018 di level 0,20 persen. Salah satu elemen yang menjadi pendorong angka inflasi adalah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi khususnya Pertamax dan Pertamax Turbo pada Februari 2018.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, BPS memperkirakan harga BBM masih akan menjadi pendorong angka inflasi pada April ini. Mengingat, PT Pertamina telah menaikkan harga Pertalite sebesar Rp 200 per liter di 24 Maret 2018.

"Ada kenaikan Pertalite Rp 200 per liter di 24 Maret 2018. Jadi yang dominan memberikan andil adalah kenaikan bensin. Naiknya harga Pertalite, bisa dipastikan pada bulan April masih berikan andil terhadap inflasi," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (2/4).

Lebih lanjut, Suhariyanto menjelaskan pada Maret 2018, pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, komoditas yang memberi andil dominan adalah kenaikan bensin dengan bobot sebesar 3,39 persen. Namun demikian, komponen tersebut hanya memberi andil kepada inflasi sebesar 0,04 persen.

"Dari komponen transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, andil dominan adalah kenaikan bensin. Di akhir Februari ada kenaikan Pertamax Rp 300 per liter dan Pertamax Turbo sebesar Rp 500 per liter pada Februari 2018 yang masih ada dampak terhadap Maret," jelasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inflasi Maret 0,2 Persen

BPS melaporkan, inflasi Maret 2018 sebesar 0,2 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding inflasi Februari 2018 yang sebesar 0,17 persen dan berbanding terbalik dibanding Maret 2017 yang terjadi deflasi 0,02 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi ini didorong oleh kenaikan sejumlah harga komoditas pada Maret lalu.‎ "Perkembangan harga sejumlah komoditas pada Maret 21018 secara umum mengalami kenaikan," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (2/4/2018).

Dia menjelaskan, inflasi tahun kalender 2018 yaitu Maret 2018 terhadap Desember 2017 sebesar 0,99 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun yaitu Maret 2018 terhadap Maret 2017 sebesar 3,4 persen. "Dengan memperhatikan dalam APBN, angka 3,4 persen ini relatif terkendali‎," kata dia.

Menurut Suhariyanto, dari 82 kota IHK, 57 kota mengalami inflasi, sedangkan sisanya sebanyak 25 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 2,1 persen dan inflasi terendah terjadi di Sumenep yaitu 0,01 persen.

"Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,3 persen dan deflasi terendah di Bulukumba sebesar 0,01 persen," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini