Sukses

AS dan China Siap Negosiasi, Wall Street Menguat Tajam

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 669,4 poin atau 2,84 persen menjadi 24.202,6.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street mampu menguat dan mencetak kenaikan terbaik dalam lebih dari dua tahun setelah pada perdagangan pekan lalu mengalami tekanan yang sangat dalam. Ketakutan akan perang dagang mulai mereda sehingga mendorong indeks acuan bursa Amerika Serikat (AS) menguat.

Mengutip Reuters, Selasa (27/3/2018), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 669,4 poin atau 2,84 persen menjadi 24.202,6. Untuk S&P 500 menguat 70,29 poin atau 2,72 persen menjadi 2.658,55. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 227,88 poin atau 3,26 persen ke angka 7.220,54.

Kekhawatiran pelaku pasar akan perang dagang antara AS dan China mereka setelah adanya laporan bahwa kedua negara sepakat untuk melakukan negosiasi ulang mengenai pengenaan tarif barang-barang impor.

Reli terdorong oleh saham-saham teknologi dan sebelumnya cukup mengalami tekanan yang dalam. Sektor teknologi di saham indeks S&P 500 mampu naik 0,50 persen setelah sebelumnya mengalami pelemahan 6 persen.

"Wall Street mencetak reli yang cukup bagus karena adanya potensi pembicaraan antara AS dengan China," jelas analis Bright Trading LLC, Las Vegas, AS, Dennis Dick.

"Saya pikir saat ini telah ada sedikit cahaya setelah pada pekan sebelumnya kita berada di ketidakpastian politik," tambah dia.

Pada pekan lalu, tekanan terhadap Wall Street terjadi karena Presiden AS Donald Trump akan memungut tarif hingga USD 60 miliar untuk produk impor China.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Pekan Lalu

Pada penutupan perdagangan pekan lalu, Wall Street terjatuh karena adanya kekhawatiran dari pelaku pasar akan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. indeks acuan Dow Jones Industrial Average (DJIA) merosot lebih dari 1.000 poin dalam dua hari.

Rencana Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif hingga USD 60 miliar untuk barang-barang China membuat dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini masuk dalam perang dagang.

Pasalnya, China juga tengah menyusun rencana pengenaan tarif hingga USD 3 miliar atas barang-barang AS yang masuk ke negara tersebut.

Dow Jones turun 11,6 persen sejak mencetak level tertinggi pada 26 Januari dan mencapai penutupan terendah sepanjang tahun ini.

Sektor keuangan S&P 500 merupakan sektor yang mengalami pelemahan tertinggi sepanjang tahun ini. pemicu pelemahan ini adalah komentar dari pejabat China yang mengungkapkan akan melakukan berbagai cara untuk menanggapi perang tarif termasuk dengan mengurangi kepemilikan akan surat utang AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.