Sukses

Harga Pertalite Makin Mahal, Premium Lenyap

Beberapa SPBU milik Pertamina sudah tidak menjual BBM jenis Premium.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik PT Pertamina (Persero) sudah tidak lagi menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Sementara harga Pertalite mengalami kenaikan Rp 200 per liter sejak Sabtu (24/3/2018). 

Dari pantauan Liputan6.com di SPBU di wilayah Terogong, Jakarta Selatan, sudah sejak Januari 2018 tidak lagi menjual Premium. Sebagai gantinya, Pertamina memasok Pertalite ke SPBU tersebut.

"(Premium) Sudah enggak dipasok lagi, diganti Pertalite. Wah sudah lama ‎enggak ada, sudah dari Januari," ujar Rifai, petugas di SPBU tersebut saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (26/3/2018).

Menurut dia, SPBU di sekitar wilayah tersebut memang sud‎ah jarang yang menjual BBM Premium. Kalaupun masyarakat ingin mengisi kendaraannya dengan BBM RON 88 tersebut, harus mencari di SPBU tertentu.

"Kalau mau nyari paling di daerah Pondok Cabe," kata Rifai. 

Sementara itu, kini harga BBM RON 90, yaitu Pertalite juga telah mengalami kenaikan. Di SPBU di bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan, harga Pertalite dipatok sebesar Rp 7.800 per liter dari sebelumnya Rp 7.600 per liter. Kenaikannya Rp 200 per liter.

"Pertalite sudah naik, sudah dari Sabtu malam kemarin. Kalau Pertamax belum (naik)," ungkap petugas SPBU yang enggan disebutkan namanya.

Sementara untuk BBM jenis Pertamax Turbo dengan RON 98 dijual Rp 10.100 per liter, Pertamax ‎Rp 8.900 per liter, dan Pertamina Dex Rp 10.000 per liter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertamina Duga Momen Pilkada Bikin Premium Langka

PT Pertamina (Persero) angkat bicara mengenai kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di sejumlah daerah. Ada beberapa penyebab BBM langka salah satunya karena faktor politik.

Direktur Pemasaran Korporat dan Retail Pertamina ‎M Iskandar menyatakan, untuk di Jawa, karena tidak dalam masuk dalam wilayah penugasan maka tidak bisa disebut mengalami kelangkaan BBM.

Alasannya, Pertamina memang tidak diwajibkan untuk menyalurkan BBM jenis Premium di wilayah Jawa, Madura dan Bali. 

"Tidak ada kelangkaan. Memang di Jawa tidak ada kewajiban Pertamina jual Premium," kata Iskandar, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, pada 12 Maret 2018. 

Terkait dengan kelangkaan yang terjadi di Wilayah Riau dan Lampung, Iskandar menyebut, hal tersebut bisa terjadi karena faktor politik. Ada dugaan permainan oknum menjelang ‎pemilihan kepala daerah di wilayah terebut.

"Untuk di Riau mungkin politik, mau Pilkada," ujarnya.

Vice President Retail Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) Jumali mengakui, salah satu calon kepala daerah di Riau memang memiliki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). 

‎"Ini mau ada Pilkada, kebetulan salah satu calon itu memang punya SPBU. Saya tidak tahu apakah dihubungkan itu atau enggak ," tuturnya.

Terkait dengan sanksi SPBU‎ yang tidak menjual Premium, Jumali menyerahkan kepada Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), selaku regulator yang mengatur penyaluran BBM penugasan dan bersubsidi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.