Sukses

BPJS Ketenagakerjaan Investasi Rp 73 Triliun di Proyek Infrastruktur

BPJS Ketenagakerjaan telah menginvestasikan Rp 73 triliun di proyek infrastruktur

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK), Agus Susanto menyebut telah menginvestasikan Rp 73 triliun pada proyek infrastruktur per Januari 2018. Investasi tersebut merupakan investasi tidak langsung yaitu dalam bentuk surat utang (obligasi) yang diterbitkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

"Ada sebesar Rp 73 triliun yang kita investasikan untuk mendukung infrastruktur, namun demikian tidak dalam bentuk investasi langsung," kata Agus di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Rabu (21/3/2018).

Sementara Agus menjelaskan, total dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan hingga akhir Januari 2018 mencapai Rp 320 triliun. Di mana kata Agus, dari Rp 320 triliun tersebut, sebesar 81 persen ditempatkan di berbagai portofolio investasi pemerintah. 

"Artinya apa, ada 81 persen yang digunakan untuk roda-roda pemerintah," kata Agus.

Untuk diketahui, per Desember 2017, BPJS Ketenagakerjaan telah mengumpulkan dana kelolaan sebesar Rp 317 triliun. Adapun untuk tahun ini ditargetkan bisa bertambah Rp 70 triliun.

"Target dana kelolaan Rp 387 triliun. Per Desember kemarin, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan di angka Rp 317 triliun," kata Agus, pada 7 Februari 2018.

 

Reporter : Intan Umbari Prihatin

Sumber : Merdeka.com

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Targetkan 700 Perusahaan Jadi Peserta di 2018

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan jumlah perusahaan yang mendaftarkan pekerjanya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 700 perusahaan pada tahun ini.

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Ilyas Lubis mengatakan, saat ini jumlah perusahaan atau pihak pemberi kerja yang telah mendaftarkan pekerjanya sebanyak 488 ribu perusahaan. Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan perusahaan skala besar.

"Jadi dari sektor formal mendekati setengah juta, tepatnya 488 ribu perusahaan yang berbadan hukum resmi. Tapi dari 488 ini yang besar-besar sudah masuk, tinggal sekarang yang belum masuk yang sektor kecil mikro," ujar dia di Hotel Fairmont, Jakarta, pada 15 Februari 2018. 

Adapun pada tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan jumlah perusahaan yang mengikutsertakan pekerjanya sebagai peserta meningkat menjadi 700 perusahaan.

"Target kita tahun ini mendaftarkan perusahaan 200 ribu pemberi kerja. Sampai akhir tahun kita targetkan 700 ribu perusahaan," kata dia.

Untuk mengejar target tersebut, lanjut Ilyas, pihaknya akan fokus melakukan sosialisasi manfaat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan terhadap pengusaha mikro, kecil dan menengah. Dengan demikian, diharapkan para pengusaha tersebut mau mendaftarkan pekerjanya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Ini yang jumlah pelaku usahanya banyak, tetapi memang jumlah tenaga kerjanya tidak terlalu. Sekarang kita mengarah ke sana. Kami mengutamakan sosialisasi edukasi bagaimana manfaat program sehingga pengusaha ikut dengan kesadaran ini besar manfaatnya," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.