Sukses

Pembangunan Batam Tahap I Butuh Rp 30 Triliun

BP Batam akan mengerjakan proyek peningkatan kapasitas Bandara Internasional Hang Nadim dan Pelabuhan Batu Ampar dalam waktu dekat.

Liputan6.com, Jakarta - BP Batam terus mempersiapkan rencana pengembangan Batam tahap I. Berbagai pembangunan infrastruktur dasar sudah dicanangkan dan siap direalisasikan.

Peningkatan kapasitas Bandara Internasional Hang Nadim dan Pelabuhan Batu Ampar menjadi salah satu proyek yang harus mulai dikerjakan dalam waktu dekat.

Tak hanya itu, Batam juga bakal dibangun pelabuhan baru, peningkatan akses kebutuhan air baku, pembangunan ribuan rumah susun hingga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Kebutuhan investasi untuk Batam dalam 4-5 tahun ke depan itu sekitar Rp 30 triliun, ini untuk yang tabap awal," tegas Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah di Kantor Menko Perekonomian, Selasa (6/3/2018).

Mengenai Bandara Hanf Nadim, Lukita menuturkan, bakal mulai direalisasikan pada akhir 2018. BP Batam yang bekerja sama dengan swasta dalam pembangunan terminal penumpang baru di bandara tersebut.

Fasilitas ini dinilai sangat penting, selain mengakomodasi masyarakat yang ingin dan pergi dari Batam. Batam akan dijadikan sebagai pusat perawatan pesawat. Saat ini sudah ada Lion Air Group yang beroperasi di sana. "Untuk bandara rencana pengembangannya butuh biaya kurang labih Rp 2,7 triliun. Nanti kita pakai sistem KPBU, tambah dia.

Jika bandara dikerjakan pada akhir tahun ini, Lukita menargetkan pembangunannya hanya dalam waktu dua tahun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelabuhan Batu Ampar

Sedangkan pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, Lukita juga menargetkan pembangunannya hanya dalam dua tahun.

"Jadi kami akan tingkatkan kapasitasnya dari 400 ribu TEUs menjadi 2 juta TEUs. Investasinya sekitar US$ 160 juta," kata dia.

Secara konsep, Lukita menjanjikan Batam akan dijadikan sebagai kota logistik, mengingat lokasinya yang strategis berada di Selat Malaka.

Sebelumnya, Badan Pengusahaan (BP) Batam berencana menyatukan pengelolaan Bandara Internasional Hang Nadim dengan pelabuhan, menjadi pusat logistik di Batam. Penyatuan ini bertujuan meningkatkan perekonomian di wilayah ini dan menggenjot pendapatan negara.

Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, pihaknya akan mengajak investor dalam mengembangkan fasilitas di Bandara Internasional Hang Nadim."Sekarang sedang memilih dan menawarkan kepada investor untuk bekerja sama mengembangkan Bandara Hang Nadim dan pelabuhan," jelas dia di kantor BP Batam, Selasa 21 November 2017.

Rencananya, penggabungan pengelolaan pelabuhan dan Bandara Hang Nadim menjadi pusat logistik agar dapat menampung banyak kargo. Dengan dilengkapi perlengkapan yang modern, akses pengiriman menjadi lebih cepat dan pelayanan semakin mudah. Hal ini juga diharapkan ikut mendorong sektor pariwisata di Batam.

Terminal 1 Bandara Internasional Hang Nadim Batam saat ini hanya mampu menampung kapasitas 5 juta penumpang per tahun. Bandara ini akan direvitalisasi hingga mampu menampung 8 juta penumpang per tahun.

Sementara juga akan dilakukan pengembangan di Terminal 2 Bandara Hang Nadim. Lokasi ini ditujukan untuk kargo, mengakomodasi tingginya arus pengiriman barang.

"Nantinya pelabuhan (Batu Ampar) dan Bandara Internasional Hang Nadim akan memiliki akses khusus yang saling menghubungkan dengan dilengkapi sistem pendukung yang lebih modern," jelas dia.

Pada 2016, BP Batam sudah memperluas apron Bandara Hang Nadim selulas 240 x 150 meter karena apron yang ada sudah tidak mampu menampung banyaknya pesawat yang beroperasi melalui bandara tersebut.

"BP Batam sangat optimistis pengembangan konektivitas bandara dengan pelabuhan akan terealisasikan," dia menambahkan.

Saat ini Hang Nadim menjadi salah satu bandara kategori utama di Indonesia. Setiap hari ada sekitar 140 lebih penerbangan dilayani dari bandara internasional ini.

BP Batam akan mengerjakan proyek dalam waktu dekat yaitu peningkatan kapasitas Bandara Internasional Hang Nadim dan Pelabuhan Batu Ampar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.