Sukses

Cara BEI dan Reliance Sekuritas Cegah Masyarakat Terjebak Investasi Bodong

Dengan edukasi dan literasi, dapat memberikan informasi yang benar bisa mencegah masyarakat terjebak investasi bodong.

Liputan6.com, Jakarta Tawaran investasi bodong saat ini masih merebak. Masih banyak masyarakat yang tergiur hingga akhirnya harus merugi sampai puluhan juta. 

Supaya kejadian investasi bodong tidak terulang, Bursa Efek Indonesia dan PT Reliance Sekuritas Indonesia kembali meresmikan Galeri Investasi. Kali ini, berlokasi di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya Jawa Barat. 

Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Sriwidjaja Rauf, mengatakan, keberadaan Galeri Investasi di Pasar Cikurubuk, karena pihaknya ingin mengenalkan serta mengedukasi pasar modal kepada masyarakat secara langsung. Sehingga dapat mendorong peningkatan jumlah investor di pasar modal Indonesia, khususnya berinvestasi saham.

Reliance melakukan edukasi dan literasi, dengan langsung menyasar ke para pedagang di pasar, supaya masyarakat semakin sadar pentingnya berinvestasi sekaligus juga mengajak masyarakat untuk waspada dengan berbagai tawaran investasi bodong.

Menurut Sriwidjaja, dengan edukasi dan literasi, dapat memberikan informasi yang benar kepada publik. Sehingga dapat menekan atau memperkecil jumlah investasi bodong.

"Setiap investasi selalu ada risiko. Semakin tinggi investasi semakin tinggi pula risikonya. Di pasar modal, semua sales yang ditugaskan menjual produk investasi harus mempunyai ijin dari OJK. Jadi calon investor harus berani menanyakan legalitas ijin tersebut," ujar dia, Senin (12/2/2018).

Direktur Utama PT BEI Tito Sulistio mengapresiasi langkah Reliance melakukan edukasi pasar modal sembari menekankan bahwa ada potensi investor yang besar di Jawa Barat dengan jumlah Penduduk mencapai 54 juta jiwa.

"Kami mendukung sekaligus berharap agar Reliance menjaga kepercayaan investor sekaligus mengelola Galeri Investasi," ujar Tito.

Galeri Investasi yang ada dalam koordinasi Reliance bekerjasama dengan BEI dan beberapa kampus di Indonesia juga berkembang sangat baik. Ini dapat terlihat adanya peningkatan jumlah investor dari kalangan akademisi atau mahasiswa.

Reliance berharap, dengan mengajak kampus bekerjasama dan bersinergi, diharapkan peranan kampus khususnya mahasiswa, dapat menjadi agen distribusi informasi baik di kalangan kampus maupun masyarakat di sekitarnya.

"Sebagai contoh, adanya galeri investasi pasar Cikurubuk ini tidak lepas dari peranan galeri yang ada di kampus untuk melakukan penetrasi ke pasar. Sehingga pemerataan distribusi keuntungan perusahaan tercatat kepada masyarakat dapat dirasakan, dan sekaligus dapat memilikinya sebagai pemegang saham perusahaan tercatat di BEI.

 

Tonton Video Pilihan Ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tips Hindari Investasi Bodong

Supaya tidak tergiur tawaran investasi bodong, Sriwidjaja menyarankan agar masyarakat memahami dan mempelajari dulu produk investasi yang akan dibeli.

Pastikan juga, produk tersebut mempunyai legalitas yang telah disetujui otoritas baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bursa Efek Indonesia.

Kemudian, mencari informasi secara lengkap, perusahaan yang menjual produk investasi tersebut. Serta tak sungkan, untuk menanyakan langsung ke OJK maupun BEI. Tak kalah penting, jangan percaya dengan penawaran return yang tinggi.

Tak kalah penting, baca juga kontrak pembukaan rekening dengan baik agar tahu hak dan kewajiban sebagai investor.

Di sisi lain, kewajiban perusahaan harus menjelaskan dengan benar apapun produk investasi tersebut. Sementara, jika terdeteksi ada unsur penipuan yang dilakukan oleh sales, dapat langsung mengadu ke Perusahaan Efek.

Tentu saja, posisikan sebagai investor cerdas. Selalu pelajari dan pahami produk (saham) yang akan dibeli secara fundamental maupun teknikal.

Pelajari juga karakter diri sendiri. Masyarakat harus tahu apakah diriya masuk tipe investor moderat, konservatif atau spekulatif. Kemudian, pilihan investasi yang diambil apakah untuk jangka pangjang atau jangka pendek

Terakhir, jangan simpan telur dalam satu kerajang. Artinya, dalam berinvestasi, investor harus menyebarkan investasi kedalam beberapa produk dan portofolio agar dapat meminimalkan risiko. Pilih mana saham untuk jangka panjang. Mana untuk trading.

"Jangan pernah malu untuk belajar. Cari informasi dari riset. Setiap perusahaan efek yang baik pasti ada tim riset yang dapat membantu investor mengambil keputusan," tegas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.