Sukses

Pembangunan Hotel Trump di Bali Mulai Januari 2018

Pembongkaran Nirwana Bali Resort dimulai untuk dikembangkan menjadi resort megah di Bali.

Liputan6.com, Denpasar - Puluhan truk tampak berseliweran di sepanjang Jalur Pantai Seseh, Badung menuju Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali.

Truk-truk tersebut membawa muatan puing bangunan. Usut punya usut, truk tersebut membawa muatan puing bangunan hotel mewah, Nirwana Bali Resort (NBR) yang saat ini sudah dibongkar untuk dikembangkan menjadi resort megah yang bekerja sama dengan Presiden AS, Donald Trump.

Dari pantauan di lapangan, Rabu 7 Februari 2018, truk-truk pengangkut puing bangunan NBR sejak pagi sudah mulai berseliweran di area tersebut.

Satu per satu truk tampak masuk ke NBR, kemudian keluar dengan muatan puing bangunan yang sudah memenuhi bak truk. Sopir truk pun langsung tancap gas untuk membawa puing bangunan tersebut. Informasi yang dihimpun, puing bangunan tersebut dibawa ke Pantai Seseh.

"Pemborongnya punya tempat di Pantai Seseh, jadi puingnya dibawa ke sana," ujar salah seorang sopir truk yang enggan disebutkan namanya tersebut, seperti dikutip dari laman Jawa Pos, Kamis (8/2/2018).

Sopir tersebut menambahkan jika aktivitas pengangkutan puing bangunan sudah dilakukan sekitar satu bulan yang lalu. Dalam sehari, ia dan sopir truk lainnya bisa bolak-balik 5 hingga 7 kali untuk mengangkut puing bangunan NBR.

"Karena bangunannya sudah rata sekarang, puingnya banyak. Tetapi pemborong besi lain, genteng lain, dan puing-puingnya juga lain," ujar dia.

Hal tersebut otomatis membuat lalu lintas di Jalur Tanah Lot menuju Pantai Seseh cukup padat dengan truk-truk bermuatan puing bangunan, di samping lalu lintas yang memang setiap harinya padat dengan bus-bus dan kendaraan para wisatawan yang berkunjung ke DTW Tanah Lot.

"Iya belakangan ini banyak truk bolak-balik membawa puing bangunan, lalu lintas jadi lebih padat. Debunya juga banyak karena truknya membawa puing bangunan," ujar Made Adi, salah seorang pedagang di jalur tersebut.

Bahkan, pada Selasa 6 Februari 2018, puing bangunan yang dibawa truk sempat berceceran di jembatan memasuki Jalan Bypass Nyanyi, sehingga mengganggu pengguna jalan lainnya.

"Mungkin karena bak truk kepenuhan, lalu jalannya tidak rata jadi puingnya berjatuhan. Jelas mengganggu pengguna jalan lainnya," sambungnya.

Baca berita menarik Jawa Pos.com lainnya di sini 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Proses Pembangunan Sejak Januari 2018

Sementara itu, terkait pembangunan hotel yang digadang-gadang akan menjadi resor bintang enam milik Presiden AS Donald Trump tersebut, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengaku mendukung hal tersebut selama hal tersebut merupakan investasi yang positif.

"Kalau memang itu investasi dan tidak membuat sesuatu hal ya negatif, ya mendukung," ujar dia.

Apalagi investasi tersebut dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Tabanan, sehingga pembangunan resor tersebut didukung oleh dirinya.

Terkait hal tersebut, Perbekel Desa Beraban I Wayan Sukariana membenarkan jika saat ini memang tengah berlangsung pembongkaran bangunan dan pembersihan puing-puingnya di NBR. Proses tersebut sudah berlangsung sejak Januari 2018 dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga Juni 2018.

"Pembongkaran dan pembersihannya akan berlangsung sekitar 6 bulan, begitu informasi yang saya dengar," ujar dia.

Dia menuturkan, seluruh bangunan dan fasilitas yang ada di NBR dibongkar karena akan diganti dengan bangunan baru dengan arsitek dari luar negeri. Bahkan manajemen NBR sudah membeli sejumlah lahan warga yang ada di utara lapangan Golf.

"Sudah ada tanah warga yang dibeli beberapa hektare, entah digunakan untuk apa saya kurang tahu," ujar dia.

Kendati demikian, komunikasi dengan pihak manajemen NBR kata dia masih berlangsung hingga saat ini. Hanya saja, ia memastikan sampai saat ini pihak NBR belum ada mengajukan rekomendasi untuk perluasan bangunan kepada dirinya selaku Perbekel Desa Beraban. Karena sejauh ini, NBR menyampaikan proyek tersebur hanya pengembangan kawasan.

"Tetapi saya rasa kalau memang ada perluasan, pasti akan mencari rekomendasi untuk selanjutnya diajukan ke Kabupaten, seperti ke Dinas Perijinan dan Dinas Lingkungan Hidup. Tetapi sejauh ini memang belum ada permohonan rekomendasi masuk ke kami di Desa," tegas Sukariana.

Sejauh ini, pihaknya juga tidak tahu bagaimana desain resor bintang enam tersebut. Namun ia berharap pihak NBR memang menyampaikan desain resor tersebut sehingga bisa disosialisasikan kepada masyarakat.

"Agar masyarakat tahu bagaimana bentuknya nanti, sehingga bisa menyiapkan diri ketika nanti resor itu dibuka. Tetapi komunikasi masih terus berjalan," ujar dia.

Dirinya juga selalu memastikan mengenai perekrutan tenaga kerja nantinya ketika pembangunan usai dilakukan. 60 persen pekerja yang direkrut adalah warga asli Desa Beraban sesuai dengan skill dan kemampuan yang dimiliki.

"Maka dari itu kita juga mengimbau masyarakat umurnya masih produktif, kalau bisa mungkin sekolah di pariwisata, sehingga saat pembangunan selesai nanti sudah memiliki skill dan kemampuan yang dibutuhkan," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Resort Trump Pertama di Asia

Rencana pembangunan resor mewah itu sendiri sudah disampaikan di website resmi Trump Hotels. Trump Management memiliki rencana untuk membuka resor pertamanya di Asia dengan nama Trump International Hotel & Tower Bali.

Ketika selesai nanti, pihaknya mengklaim resor mewah ini akan menjadi destinasi resor gaya hidup terbesar dan teraman di Bali.

Disebutkan juga, Bali dipilih karena merupakan salah satu pulau terbaik di dunia dan merupakan salah satu tujuan resor dan tempat tinggal terbaik di dunia.

Resor tersebut akan dibangun di atas tebing terjal di sepanjang garis partai dan menawarkan pemandangan menakjubkan Samudera Hindia dan Tanah Lot yang merupakan ikon turis dan budaya Bali. Pembangunan NBR akan menjadi kawasan resor terpadu kelas dunia dengan hotel ultramewah, vila eksklusif, lapangan golf bertaraf internasial, ruang pertemuan berskala besar, gedung pertunjukan multiguna dan fasilitas pendukung lainnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.