Sukses

Jokowi: Bangun Infrastruktur Pacu Daya Saing RI di Kancah Global

Jokowi menyatakan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah bukan hanya bertujuan untuk menggerakkan ekonomi di dalam negeri

Liputan6.com, Depok - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah bukan hanya bertujuan untuk menggerakkan ekonomi di dalam negeri. Pembangunan ini juga ditujukan untuk mendorong daya saing Indonesia di kancah global.

Jokowi mengungkapkan, saat ini ada dua hal yang menjadi fokus pemerintah, yaitu mendorong investasi di bidang infrastruktur dan investasi di bidang sumber daya manusia (SDM).

"Ada dua hal besar yang ingin saya sampaikan dan akan kita kerjakan, yaitu investasi di bidang infrastruktur dan investasi di bidang sumber daya manusia," ujar dia di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018).

Di bidang infrastruktur, lanjut dia, pemerintah telah bangun infrastruktur ‎dalam berbagai hal, mulai dari jalan hingga penyediaan listrik bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil.‎ Menurut Jokowi, hal ini dilakukan bukan hanya semata untuk mendorong perekonomian masyarakat, tetapi mengangkat daya saing Indonesia di dunia internasional.

"Membangun jalan, jembatan, tol laut, pelabuhan, bandar udara, waduk termasuk listrik di pelosok negeri adalah sebuah permulaan. Selain untuk menopang ekonomi nasional, juga untuk memenangkan kompetisi global, memenangkan persaingan global," jelas dia.

Jokowi mencontohkan, pembangunan jalan Trans Papua yang saat ini masih berlangsung akan membuka akses bagi masyarakat di pelosok Papua ke wilayah lain. Dengan diharapkan bisa menciptakan keadilan sosial bagi masyarakat di timur Indonesia tersebut.

Pembangunan infrastruktur juga mempersatukan Indonesia, untuk membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia‎. "Coba kita lihat bagaimana infra yang ada di Papua. Jalan seperti ini. Dan pemerataan kalau kita bandingkan dengan infra di Jawa, Sumatera dan wilayah lain. Ini mencapai 200 km saja menempuh dua hari. Satu hari dua malam. Karena keadaan infra yang seperti ini. Oleh sebab itu, yang namanya Trans Papua. Ini untuk membuka isolasi, kawasan-kawasan terpencil yang ada di Papua," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Soroti Perkembangan Mata Uang Virtual

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah seluruh sisi kehidupan manusia. Bahkan perkembangan tersebut telah menghasilkan sebuah mata uang baru yang bersifat virtual dan langsung menjadi sorotan di seluruh dunia, seperti Bitcoin.

Jokowi mencontohkan, teknologi kendaraan tanpa awak yang sudah dikembangkan oleh sejumlah negara. Hal ini dinilai akan mengubah model transportasi dunia ke depannya.

‎"Teknologi cyber fisika misalnya telah melahirkan autonomous vehicle, kendaraan tanpa awak. (Kemudian) 3D printing yang bisa membuat bangunan dan senjata dengan metode printing yang murah dan cepat. Advanced robotic yang bisa mengambil alih peran manusia," ujar dia di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Jumat 2 Februari 2018.

Kemudian, perkembangan di bidang bioteknologi ada teknologi gen yang memungkinkan penyembuhan sebuah penyakit secara lebih mendasar dan murah. Hal ini akan berdampak pada dunia kedokteran serta peternakan hewan di seluruh dunia.

"Selain membawa implikasi di dunia kedokteran, teknologi baru tersebut juga akan mengubah cara beternak. Juga cara bertani DNA multi layer urban farming," lanjut dia.

Dan yang saat ini menjadi perhatian seluruh dunia yaitu munculnya mata uang virtual seperti Bitcoin. Hal ini juga harus diantisipasi agar perkembangan teknologi bukan malah merugikan masyarakat.

"Internet of think, big data, artificial intelligence dan virtual reality ternyata terus berkembang dan diaplikasikan dalam block change dan cryptocurrency, mata uang yang tanpa bank sentral yang saat ini sedang diperebutkan oleh banyak orang," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.