Sukses

Bursa Asia Tertekan Seiring Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Bursa Asia mengalami tekanan pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia mengalami tekanan pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Wall Street ditutup campuran dan imbal hasil surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) meningkat.

Mengutip CNBC, Jumat (2/2/2018), Nikkei 225 Jepang turun 0,75 persen. Saham-saham teknologi masih menjadi pemberat gerak Nikkei. Saham SoftBank turun 0,95 persen.

Di Korea Selatan, Indeks Kospi turun 0,96 persen juga terdorong oleh pelemahan saham-saham teknologi. Samsung Electronics kehilangan 2,73 persen dan SK Hynix turun 1,61 persen.

Sedangkan di Australia, Indeks S&P/ASX 200 mampu bertahan dan naik 0,2 persen. Sektor tambang dan energi menjadi pendorong penguatan indeks saham tersebut.

Di AS, Dow Jones Industrial Average menguat 37,32 poin atau 0,14 persen menjadi 26.186,71. Sementara indeks S&P 500 turun 1,83 poin atau 0,06 persen menjadi 2.821,98 dan Nasdaq Composite melemah 25,62 poin atau 0,35 persen menjadi 7.385,86.

Ini merupakan minggu yang sulit bagi Wall Street. Sebagian besar laporan pendapatan perusahaan yang menguat terdampak kenaikan imbal hasil obligasi, seiring langkah bank sentral dunia keluar dari kebijakan moneter yang mudah.

Tercatat, indeks S&P 500 berada di jalur penurunan mingguan pertama dalam lima pekan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fed Tahan Suku Bunga

Federal Reserve memutuskan menahan suku bunga Fed fund, namun mengindikasikan prospek inflasi yang lebih hawkish.  Adapun imbal hasil obligasi AS yang terus meningkat tampaknya menjadi indikator ekonomi tentang prediksi inflasi Fed.

Klaim awal terkait tunjangan pengangguran berada di bawah ekspektasi, mengindikasikan pasar tenaga kerja yang ketat. Data ISM menunjukkan harga yang harus dibayar pabrik AS mendekati level tertinggi dalam 7 tahun. Di mana biaya tenaga kerja kuartal keempat meningkat sebesar 2 persen, menambah kekhawatiran tentang angka inflasi.

Sektor perbankan lah yang mendapat keuntungan dari kondisi suku bunga yang lebih tinggi, dan mendorong peningkatan saham keuangan dalam indeks S&P 500 hingga 1 persen. Saham Goldman Sachs mendorong Dow ke wilayah positif. Dari 11 sektor utama pada indeks S&P 500, empat membukukan kenaikan.

Selain saham bank, saham milik eBay (EBAY.O) tercatat naik 13,8 persen setelah perusahaan melaporkan pendapatan dan mengumumkan akan melepaskan PayPal sebagai mitra pembayaran utamanya. Ini membuat saham PayPal turun 8,1 persen.

Analis melihat pertumbuhan pendapatan perusahaan pada indeks S&P 500 di kuartal keempat mencapai 14,9 persen, naik dari prediksi pada 1 Januari sebesar 12 persen. Sejauh ini, dari 227 perusahaan yang melaporkan pendapatan, sebesar 79,7 persen meraih di atasa prediksi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.