Sukses

Lippo Karawaci Bukukan Pendapatan Rp 7,5 Triliun

Sepanjang 2017, Lippo Karawaci membuka delapan rumah sakit baru sehingga jumlah rumah sakit menjadi 31 rumah sakit.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan pendapatan sebesar Rp 7,5 triliun pada kuartal III 2017. Sedangkan untuk laba kotor dan laba bersih, perseroan membukukan Rp 3,2 triliun dan Rp 625 miliar.

Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya menjelaskan secara rinci, pendapatan Divisi Residential dan Urban Development turun sebesar 20 persen secara tahunan menjadi Rp 1,9 triliun. Hal ini terutama dipicu oleh menurunnya Pendapatan dari townships sebesar 32 persen menjadi Rp 957 miliar.

"Ini mencerminkan pelemahan pasar properti di Indonesia selama sembilan bulan 2017," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (1/2/2018).

Sedangkan pendapatan dari Large Scale Integrated sebesar Rp 983 miliar dimana terdapat pengakuan pendapatan dari proyek-proyek yang sedang dibangun, terutama dari CBD Meikarta dan Millenium Village.

Untuk Bisnis Healthcare terus memberikan kontribusi pertumbuhan yang berkesinambungan, di mana pendapatan meningkat sebesar 12 persen menjadi Rp 4,3 triliun.

"Pasien rawat inap tumbuh 6 persen, sedangkan kunjungan pasien rawat jalan meningkat sebesar 16 persen," terang Ketut.

Sepanjang tahun 2017, delapan rumah sakit baru telah dibuka, sehingga jumlah rumah sakit menjadi 31 rumah sakit dengan 3.336 tempat tidur operasional.

Selain itu, pada akhir Oktober 2017, Siloam telah menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas kedua, menghimpun dana sebesar Rp 3,1 triliun, di mana semua saham yang ditawarkan sejumlah 325.153.125 terserap oleh pasar.

Lippo Karawaci mempertahankan kepemilikan mayoritasnya di 51,05 persen, sementara itu, CVC meningkatkan kepemilikannya menjadi 15,66 persen. 

Pendapatan Divisi Komersial yang terdiri dari mal ritel dan hotel, relatif datar sebesar Rp 550 miliar. Pendapatan mal naik 9 persen menjadi Rp 284 miliar yang terutama ditopang oleh peningkatan kontribusi dari Lippo Mal Puri, Buton dan Jambi.

Pendapatan Divisi Manajemen Aset meningkat sebesar 9 persen menjadi Rp 707 miliar, yang terutama disebabkan oleh membesarnya basis aset yang dikelola serta bertumbuhnya fee dan pendapatan dividen dari kedua REITS di Singapura. 

Pendapatan recurring Lippo Karawaci terus bertumbuh dan mencatat pertumbuhan sehat sebesar 11 persen menjadi Rp 5,5 triliun, serta memberikan kontribusi sebesar 74 persen terhadap total pendapatan Lippo Karawaci untuk periode sembilan bulan 2017. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menarik Investasi

Ketut menjelaskan, Indonesia, untuk pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir, telah diberikan peringkat investment grade oleh tiga lembaga pemeringkat utama. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak arus investasi asing langsung ke Indonesia.

Prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat didorong oleh proyek-proyek infrastruktur yang sedang berjalan di seluruh negeri akan terus mendorong permintaan atas perumahan berkualitas pada segmen kelas menengah yang terus bertumbuh di Indonesia.

Lippo Karawaci dengan portofolio properti yang menyasar seluruh lapisan masyarakat Indonesia, berada pada posisi yang baik untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat ini.

"Lebih penting lagi, saya sangat gembira mengetahui bahwa transaksi penjualan aset Yogya telah tuntas, sesuai dengan harapan pada akhir tahun 2017, hal ini akan meningkatkan pendapatan dan laba bersih LPKR di tahun 2017," tutur dia. 

Transaksi penjualan kedua aset ini sekali lagi membuktikan keberlanjutan strategi asset light dan recycling capital Lippo Karawaci yang pada akhirnya akan meningkatkan arus kas serta memperkuat posisi keuangan Perseroan.

"Kami akan terus mengelola arus kas secara cermat, senantiasa memantau biaya-biaya serta menerapkan strategi recycling capital guna meningkatkan nilai pemegang saham," tutup dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.