Sukses

Sri Mulyani: Ada KPP dengan Penerimaan Pajak di Bawah 80 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani masih belum bisa memastikan berapa realisasi penerimaan pajak sampai akhir tahun 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani sore ini menggelar rapat akhir tahun di kantornya. Hasil rapatnya, dirinya mendapat laporan masih ada Kantor Perwakilan Pajak (KPP) yang realisasi penerimaan pajaknya masih di bawah 80 persen.

Namun demikian, KPP dengan penerimaan pajak di bawah 80 persen tersebut hanya sebagian kecil dari seluruh KPP yang ada di beberapa wilayah Indonesia. Sebagian besar pencapaiannya di atas 80 persen.

"Ada 18 KPP yang pencapaiannya di atas 95 persen hingga 98,9 persen dan ada 51 KPP pencapaiannya antara 90-94 persen. Saya sampaikan terima kasih tadi kebanyakan berada di Pulau Jawa. Namun, saya perhatikan dari laporan masing-masing daerah, beberapa daerah memang ada yang 70-80 persen," kata dia di kantornya, Sabtu (30/12/2017).

Namun demikian, Sri Mulyani masih belum bisa memastikan berapa realisasi penerimaan pajak sampai akhir tahun 2017. Hal itu karena masih dilakukannya penghitungan dana-dana yang masuk dari berbagai KPP tersebut. Selain itu, angka penerimaan pajak juga masih bergerak.

"Satu, catatan saya untuk penerimaan pajak, tadi menyampaikan bahwa perlu untuk tetap fokus, kepada monitoring bendahara negara, untuk mendapatkan potensi," tegas dia.

Sri Mulyani menceritakan, semenjak dirinya menjadi Menteri Keuangan, dia sudah menyampaikan perintah kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak untuk bersinergi dengan Dirjen Perbendaharaan, Dirjen Perimbangan, dan Dirjen Anggaran, untuk mengetahui sebetulnya postur APBN secara detail.

Dari hasil rapat sore ini, nantinya akan dibawa dalam rapat selanjutnya yang akan diadakan esok hari untuk menentukan pencapaian APBN 2017 yang sudah disusun.

"Bea cukai bagus sekali tahun ini. Hampir semua kanwil melaporkan di atas 100 persen, jadi pencapaiannya sangat baik. Angkanya nanti kita sampaikan yang sangat positif dari keseluruhan APBN kita," tutup dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.