Sukses

Menkeu: Tercatat di Bursa, Perusahaan Bisa Ekspansi Tanpa Utang

Laju Indeks Harga Saham Gabungan kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan terakhir di 2017.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengapresiasi kinerja pasar modal. Terlebih, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus rekor tertinggi di level 6.355,65 pada penghujung perdagangan saham 2017.

Menurut Sri Mulyani, hal tersebut menggambarkan fundamental perusahaan yang baik. Sehingga, mewujudkan kepercayaan kepada para investor.

"Kita melihat bahwa fundamental perusahaan yang listed ini cukup baik sehingga bisa menjadi optimisme masuk tahun 2018 seperti yang dikatakan Bapak Presiden," kata dia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (29/12/2017).

Peningkatan IHSG sejalan dengan kenaikan kapitalisasi pasar di BEI. Dia berharap, perusahaan bisa terus melakukan ekspansi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Dengan kapitalisasi yang meningkat saya berharap perusahaan yang listed ini kemudian juga melakukan ekspansi sehingga pertumbuhan ekonomi bisa dipacu dengan investasi yang lebih baik," ungkap dia.

Sri Mulyani berharap, terdapat keseimbangan antara ekspor, konsumsi, dan investasi dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan demikian, kepercayaan investor terus terjaga sehingga ke depan banyak perusahaan yang menawarkan saham ke publik atau initial public offering (IPO).

Menurut Sri Mulyani, dengan melepas saham ke publik perusahaan bisa ekspansi tanpa meningkatkan utang.

"Karena ini bagian dari ekspansi mereka untuk investasi tanpa meningkatkan utang mereka yaitu dengan melakukan listing di bursa. Sehingga mereka bisa meningkatkan ekuitasnya tanpa membebani dalam bentuk utang di perusahaaan tersebut," tukas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Tutup Perdagangan Saham 2017, IHSG Cetak Rekor di 6.355,65

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan terakhir di 2017 ini. Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen ke posisi 6.355,65. Indeks saham LQ45 menguat 0,84 persen ke posisi 1.070,34. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. Pasalnya pasar modal memberi kontribusi pada perekonomian nasional.

"Dengan mengucap Alhamdulillah dengan ini perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2017 secara resmi ditutup," kata Jokowi di BEI.

Pada penutupan perdagangan saham kali ini, Jokowi ditemani Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Pada hari ini, IHSG sentuh level tertinggi 6.368,32 dan terendah 6.321,09. Total frekuensi perdagangan saham 311.646 kali dengan volume perdagangan 24,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 27,6 triliun.

Ada sebanyak 222 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 149 saham melemah. Di luar itu, 117 saham lainnya diam di tempat.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 446,308 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.551.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat, kecuali pertambangan turun 0,53 persen dan perdagangan 0,49 persen.

Sementara saham aneka industri naik 2,77 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur mendaki 1,31 persen dan sektor manufaktur melonjak 1,22 persen.

Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham MBTO naik 35 persen ke posisi Rp 135, saham SHID melonjak 25 persen menjadi Rp 1.550, dan saham ITMA menanjak 24,41 persen ke Rp 790.

Sedangkan saham yang tertekan antara lain saham CAMP turun 20,20 persen ke level Rp 1.185, saham WICO tergelincir 16,92 persen menjadi Rp 540 dan saham CITA susut 16,47 persen ke posisi 710.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.