Sukses

Indonesia Didik Tenaga Transportasi dari Berbagai Negara

BPSDM Perhubungan mendidik para siswa-siswi untuk siap bekerja di sektor transportasi baik dari masyarakat mampu dan kurang mampu.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan menyatakan selain mendidik siswa-siswi dari berbagai daerah di Indonesia, BPSDM Perhubungan juga memiliki kelas internasional bagi siswa-siswi yang berkewarganegaraan asing.

Sekretaris BPSDM Perhubungan Masrono Yugihartiman mengatakan, kelas internasional tersebut berada di STPI Curug, Banten. Siswa-siswa internasional tersebut didatangkan karena adanya kerjasama dengan negara terkait.

Misalnya, saat ini STPI Curug bekerjasama dengan Srilanka. Alhasil, saat ini STPI Curug mendidik delapan orang siswa yang berasal dari Srilanka.

"Pendidikan ini sebenarnya hasil dari kerjasama ke dua negara. Jadi sekarang Srilanka meminta kita untuk mendidik warganya," ucap Yugi kepada Liputan6.com, Jumat (15/12/2017).

Sebenarnya, kualitas pendidikan yang di bawah BPSDM banyak diakui negara lain. Terbukti tidak hanya Srilanka yang meminta Indonesia mendidik warga negaranya. Sebelumnya pada 2016 pernah melakukan hal yang sama dengan Myanmar, Timor Leste dan beberapa negara Afrika.

Sebagaimana diketahui, BPSDM Perhubungan mendidik para siswa-siswi untuk siap bekerja di sektor transportasi baik dari masyarakat mampu dan kurang mampu. Para siswa tersebut dibekali kompetensi dengan mengikuti seluruh jenis pelatihan yang ada di sekolah.

"Misal, lulus menjadi petugas ATC (Air Trafic Control) mengatur lalu lintas udara, itu kompetensinya. Lalu dia dapat sertifikat dari Dirjen Perhubungan Udara dalam hal ini ICAO (International Civil Aviation Organization)," ucap Yugi.

Bahkan untuk masyarakat kurang mampu, BPSDM telah menjalankan pendidikan swadaya kepada masyarakat. Program ini, masyarakat dari daerah pinggiran dan masyarakat kurang mampu dididik secara gratis untuk biaa bekerja di sektor transportasi. (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.