Sukses

4 Penerbangan dari Bandara Adi Soemarmo Batal Imbas Gunung Agung

Bandara Adi Soemarmo menjadi bandara alternatif usai ditutupnya Bandara Ngurah Rai akibat erupsi Gunung Agung.

Liputan6.com, Solo - Bandara Ngurah Rai Bali ditutup akibat meletusnya Gunung Agung. Hal itu berdampak terhadap pembatalan empat penerbangan yang diberangkatkan dari Bandara Adi Soemarmo Solo.

General Manager Angkasa Pura 1 Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman menyebutkan empat penerbangan dari tiga maskapai yang terdampak pada penutupan Bandara Ngurai Rai. Pesawat pertama yang gagal terbang adalah Air Asia Denpasar-Solo dan Solo- Denpasar. "Total penumpangnya adalah 315," kata dia, Senin, (27/11/2017).

Kemudian, dia menambahkan, terdapat pesawat Wings Air Lombok-Solo dan Solo-Lombok juga gagal berangkat pada Senin, 27 November 2017. Jumlah penumpang dari penerbangan itu sebanyak 181 orang.

"Pesawat yang ketiga adalah Lion Air rute Solo-Kupang dengan jumlah penumpang 163 orang. Pesawat yang terakhir yang gagal berangkat adalah Lion Denpasar-Solo penumpangnya 170 orang, " ujar dia.

Menurut dia, ada dua alternatif yang bisa diambil oleh penumpang yang pesawatnya gagal berangkat, yaitu refund (pengembalian dana) dan penundaan keberangkatan. "Kebijakan ini berakhir sampai Gunung Agung kembali normal. Kita belum tahu, " kata dia.

Bandara Adi Soemarmo juga telah menyediakan parkir pesawat berbadan lebar. Adi Soemarmo menjadi bandara alternatif setelah ditutupnya Bandara Ngurai Rai Bali imbas status Gunung Agung jadi awas.

"Kita mendapatkan perintah untuk men-standby-kan Bandara menjadi Bandara alternatif jika Bandara Ngurai Rai dan Lombok ditutup. Kita sudah siapkan tempat parkir untuk tiga pesawat berbadan lebar jika nantinya hal tersebut terjadi, " ucap dia. (Fajar Abrori)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penumpang Lion Air di Bandara Juanda Kena Dampak Erupsi Gunung Agung

Sementara itu, puluhan penumpang maskapai penerbangan Lion Air terpaksa refund (pengembalian dana) lantaran pemberangkatan pesawat dengan tujuan Surabaya-Denpasar ditutup. Mereka menyesalkan, lantaran ada beberapa potongan yang harus diterima penumpang saat pengembalian.

"Sejak pukul 08.10 WIB, saya sudah mendapat pemberitahuan dari pihak maskapai bahwa penerbangan dengan tujuan Denpasar ditutup," tutur Hadi (45) asal Surabaya, Senin (27/11/2017).

"Sejak pukul 10.15 wib saya sudah di sini untuk mengurus refund," kata dia.

Dia tidak mempermasalahkan penundaan pemberangkatan ke Denpasar-Bali lantaran faktor alam. Namun yang jadi persoalan adalah potongan yang dibebankan pada penumpang saat refund (pengembalian).

Penumpang di Bandara Juanda kena dampak penutupan Bandara Ngurai Rai

"Katanya ada potongan airport tax, entah berapa nilainya. Sebenarnya kan ini faktor alam. Kalau dibilang rugi, ya penumpanglah yang rugi. Karena hari ini rencananya ada pertemuan dibali. Tapi karena masalah terpaksa ditunda besok (pertemuannya)," kata dia.

"Buat saya yang penting bisa cepat saja. Masalah potongan, tidak semua orang bisa menerima. ini belum pakai fasilitas kok sudah di potong," ujar dia.

Akibat penundaan itu, pihaknya lebih memilih jalur darat untuk ke Bali. Senada disampaikan Didik (46) asal Surabaya. Dia pun mengambil refund.

Hasilnya, dari Rp 435 ribu harga tiket penerbangan, dipotong 10 persen plus airport tax. Total yang diterimanya hanya Rp 345 ribuan.

"Sebenarnya ini bukan kesalahan lion maupun penumpang. Ini karena faktor alam. Alasan dari pihak Lion pemotongan itu karena sudah menerima fasilitas. Padahal, kita belum berangkat. Hanya menerima SMS pemberitahuan tentang penundaan pesawat," kata Didik.

Usai penundaan tersebut, pihaknya berencana naik bus dengan tujuan Bali. (Dian Kurniawan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.