Sukses

Ingin Tahu Soal Asuransi Syariah? Simak Rinciannya di Sini

Selama beberapa tahun terakhir asuransi syariah banyak dibicarakan dan mulai dipilih oleh konsumen Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Anda sedang menimbang-nimbang untuk ikut asuransi syariah?

Seperti juga produk finansial syariah lainnya, selama beberapa tahun terakhir asuransi syariah banyak dibicarakan dan mulai dipilih oleh konsumen Indonesia. Asuransi ini hadir guna memenuhi kepentingan dan keinginan banyak orang (terutama segmen Muslim) yang berharap adanya sebuah produk asuransi halal dan sesuai ketentuan syariah.

Apa sih beda asuransi konvensional dengan asuransi syariah? Dikurip dari Danaxtra.com, Rabu (22/1/2017), asuransi konvensional, seperti yang sudah umum dipahami, merupakan bentuk perjanjian antara peserta asuransi dengan perusahaan asuransi, dengan cara membayar premi untuk mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian kontrak.

Sedangkan asuransi syariah, merupakan kesepakatan beberapa orang dengan tujuan saling membantu dan bekerja sama, dengan cara mengumpulkan uang bersama, demi keuntungan kedua belah pihak.

Dana itu kemudian dikelola oleh perusahaan asuransi melalui suatu investasi yang sesuai dengan hukum syariah. Jadi peran perusahaan asuransi, dalam system ini sebatas pengelola operasional dan investasi dari sejumlah dana yang diterima.

Dalam asuransi syariah diberlakukan sistem, di mana para peserta akan menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim jika ada peserta yag mengalami musibah.

Dengan kata lain, sistem ini menganut prinsip gotong royong (dalam bentuk donasi) yang berkeadilan. Saat memilih untuk membeli asuransi syariah, otomatis Anda akan ikut meringankan nasabah lain yang sedang terkena musibah. Anda sepakat bukan, bahwa ini adalah sebuah value universal yang bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat? Bukan hanya untuk segmen Muslim.

Asuransi Syariah Bersifat Universal

Untuk lebih jelasnya, berikut perbedaan yang cukup signifikan antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional.

Pertama, asuransi konvensional mengacu atas dasar pikiran dan kebudayaan manusia yang mengikuti perkembangan zaman. Sedangkan asuransi syariah berdasarkan ajaran agama Islam. Kedua, investasi dana pada asuransi konvensional menerapkan sistem bunga, sedangkan asuransi syariah menerapkan sistem bagi hasil investasi.

Berbeda dengan asuransi konvensional yang memiliki hak penuh atas premi yang disetorkan nasabah, dalam asuransi syariah premi itu tetap menjadi hak milik nasabah sepenuhnya. Tanpa izin dari nasabah, perusahaan tidak bisa menggunakan dana tersebut. Apalagi jika penggunaan premi tersebut semata-mata digunakan untuk melakukan kegiatan yang menguntungkan bagi perusahaan.

Jadi di sinilah menariknya skema syariah. Tidak ada istilah dana hangus. Jika belum sampai waktunya jatuh tempo, tapi Anda ingin mencairkan dana karena ada keperluan mendesak, asuransi syariah akan mengabulkannya. Bahkan jika Anda telat membayar premi, proteksi tidak akan berubah.

Secara khusus untuk Anda yang sangat berhati-hati dengan elemen ribawi (bunga), asuransi syariah menjamin kehalalan produk melalui adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS). Sesuai namanya, badan ini bertugas untuk mengawasi pengelolaan dana yang dilakukan oleh setiap perusahaan asuransi.

DPS akan senantiasa memperhatikan bahwa setiap dana nasabah yang terkumpul dialirkan pada saham atau semua sektor usaha yang “halal” dan tidak akan segan-segan untuk memberikan sanksi kepada perusahaan asuransi yang menyimpang dari prinsip syariah. Maka dari itu, nasabah tidak perlu khawatir lagi tentang keberadaan dana yang dibayarkan pada asuransi syariah ini.

Oke, sudah cukup jelas kan perbedaan prinsip antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional? Secara hitung-hitungan, mungkin banyak yang berpendapat asuransi syariah lebih menguntungkan. Karena itu tidak heran jika skema ini juga banyak menarik minat segmen non Muslim. Berdasarkan penuturan Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Taufik Marjuniadi, rata-rata pelanggan Non Muslim itu memilih asuransi syariah karena mengejar transparansi dan hasil investasi yang lebih baik.

Dan memang, satu hal penting yang mesti dicatat, asuransi syariah, baik itu asuransi jiwa, asuransi umum, maupun reasuransi, bersifat universal. Artinya asuransi syariah tidak hanya atau diperuntukkan bagi kaum Muslim. Dan semua pemangku kepentingan di industri tersebut juga tidak melakukan pengotakan antara kaum Muslimin dengan Non Muslim.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memilih asuransi syariah

Namun begitu, Anda tetap tidak boleh lupakan prinsip kehati-hatian. Bagaimana memilih asuransi syariah yang tepat? Perhatikan beberapa tips dari Danaxtra.com berikut ini sebelum Anda membeli preminya:

Kenali Kebutuhan Anda

Ini adalah prinsip umum dalam memilih asuransi. Anda harus bisa memilih, mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda dan keluarga. Apakah asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi pendidikan, asuransi dengan investasi, dan lainnya. Untuk masalah ini, Anda mesti melibatkan orang lain, terutama keluarga. Agar lebih yakin, Anda bisa minta pendapat agen asuransi.

Riset

Agar lebih tepat dalam memilih produk asuransi yang dibutuhkan, alangkah baiknya Anda melakukan riset terhadap berbagai perusahaan asuransi syariah. Bandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing perusahaan.

Beberapa point yang harus Anda dapatkan adalah berapa lama perusahaan tersebut sudah bergerak di bidang asuransi syariah. Lalu bagaimana kualitas layanannya dalam pembayaran klaim. Apakah selalu lancar atau ada kendala?

Jawaban atas pertanyaan ini tentu saja lebih tepat Anda cari dari pelanggan asuransi tersebut. Selain mengontak langsung nasabah,. Anda juga bisa mendapatkan informasi tersebut melalui internet dengan masuk ke web, media social atau forum yang diskusi yang terkait dengan perusahaan tersebut. Jika referensinya lebih banyak positif, Anda bisa mempertimbangkan untuk bergabung dengan asuransi tersebut.

Pastikan Keberadaan Dewan Pengawas Syariah

Sebelum memutuskan untuk memilih produk asuransi syariah, pastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS). Pasalnya, merekalah yang akan memastikan (mengatur, mengawasi, serta menjamin) bahwa produk asuransi syariah tersebut berjalan sesuai dengan syariat Islam. Nah, anggota DPS ini merupakan orang-orang yang memahami seluk-beluk ekonomi syariah dengan baik.

Dengan adanya DPS ini, maka pengelolaan dana dari perusahaan asuransi syariah ini akan terawasi dengan baik. DPS akan memastikan bahwa dana Anda benar-benar dikelola sesuai dengan syariat Islam. Adapaun jika terdapat perusahaan asuransi syariah yang melanggar aturan syariat Islam, maka DPS akan mengenakan sanksi tegas.

Pahami dan Kenali Akad

Anda harus memahami akad asuransi syariah sebelum memutuskan untuk memilih asuransi tersebut. Akad adalah suatu kerja sama yang dilakukan nasabah dengan perusahaan asuransi. Biasanya, berisi perjanjain terkait status premi polis asuransi.

Lalu bagaimana menentukan bahwa akad tersebut benar atau tidak? Biasanya, bila akadnya benar-benar berbentuk syariah, maka dana di dalamnya tidak akan hangus. Selain itu jika karena suatu hal nasabah tidak dapat memperpanjang premi, dana premi yang Anda bayarkan mulai awal asuransi masih ada. Walaupun tidak 100%, karena ada pengurangan biaya administrasi.

Oleh karena itu, sangat penting bagi nasabah untuk membaca dan mempelajari seluruh isi perjanjian yang tercantum saat akad. Kalau ada beberapa hal yang tidak Anda mengerti, jangan sungkan untuk bertanya dan meminta penjelasan secara rinci pada agen asuransi. Hal ini sangat penting guna menghindari kesalahpahaman antara nasabah dengan perusahaan di kemudian hari.

 

3 dari 3 halaman

Agen

Pilih Agen Asuransi Yang Kredibel dan Terpercaya

Ini juga merupakan faktor yang sangat penting. Agen asuransi merupakan delegasi perusahaan yang bertugas sebagai jembatan antara nasabah dengan perusahaan asuransi. Jika agen Anda kredibel, maka ia akan menjelaskan produk asuransi secara lengkap, benar, dan terperinci.

Bagaimana menandai kredibilitas agen asuransi? Agen asuransi resmi dan profesional biasanya mempunyai keanggotaan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia alias AAJI. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nomor keanggotaan AAJI. Dengan begitu, jika suatu saat mengalami kendala dan masalah dengan polis, Anda dapat meminta agen untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut.

Pelajari dan Pahami Ilustrasi yang Diberikan

Sebelum Anda melakukan akad Asuransi Syariah, terlebih dahulu agen asuransi akan memberikan ilustrasi yang menjelaskan beberapa hal mengenai produk Asuransi Syariah. Ilustrasi tersebut meliputi perkiraan besaran dana yang akan didapatkan oleh calon nasabah ketika periode kesepakatan telah berakhir.

Perhatikan dan pahami betul setiap detail ilustrasi yang dijelaskan oleh agen asuransi. Jangan ragu bertanya kalau ada yang kurang jelas. Jangan mudah tergiur tawaran tinggi dan tidak wajar, yang berselisih jauh dari keuntungan bank syariah pada umumnya. Teliti asumsi-asumsi yang terdapat di setiap ilustrasi.

Sesuaikan Antara Kebutuhan Asuransi dengan Manfaatnya

Setiap produk asuransi syariah, manawarkan manfaat dan keuntungan tersendiri. Pelajari point-point tersebut secara teliti. Dengan pengetahuan ini, Anda akan tahu bahwa jika membeli produk Asuransi Kematian, Anda tidak akan mendapatkan ganti rugi jika hanya sakit atau luka-luka saat kecelakaan. (tentang manfaat dan cara klaim asuransi, silakan pelajari di artikel ini)

Jangan Terpaku Satu Produk

Premi asuransi berbeda-beda antara 1 perusahan dengan yang lain. Poin ini sangat penting Anda perhatikan dalam kaitan dengan kesehatan finansial. Jangan terpaku pada satu produk asuransi syariah, sebaiknya Anda memiliki beberapa referensi produk sebagai bahan perbandingan. Pilihlah tarif premi yang wajar dan cukup kompeteitif.

Kendati begitu Anda harus waspada jika ditawari premi yang sangat murah, jauh di bawah tarif Asuransi Syariah pada umumnya. Karena bisa jadi manfaat asuransi yang diberikan kepada Anda akan dipersempit.

Cari Tahu Sistem Pengelolaan Dananya

Sistem pengelolaan dana Asuransi Syariah berdasarkan Al-Quran dan Hadist dengan memakai sistem dan prinsip Al-Mudharabah yang diajarkan agama Islam. Sistem pengelolaan dana Asuransi Syariah halal dan dapat diterima semua kalangan baik kaum muslim maupun non-muslim.

Jadi dengan mengetahui sistem pengelolaan dana Asuransi Syariah akan memberikan ketenangan bagi nasabah.

Selamat memilih asuransi syariah!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.