Sukses

Karyawan di RI Semakin Bahagia, Ini Penyebabnya

Tingkat kebahagiaan karyawan di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Vietnam meningkat dibanding tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Tingkat perpindahan (turn over) yang tinggi di perusahaan sering kali jadi masalah. Selain menyita banyak waktu untuk merekrut karyawan baru, biaya yang dikeluarkan untuk menarik kandidat agar melamar pun tidak sedikit.

Untuk menjawab apa yang membuat orang bertahan di sebuah perusahaan, JobStreet mengadakan Happiness Index Survey untuk mengukur seberapa bahagia para karyawan di Indonesia saat ini dan apa saja faktor yang memengaruhi kebahagiaan mereka.

Survei tahunan JobStreet ini dilakukan serentak di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam dengan total responden sebanyak 35.513.

Survei yang dilakukan dari Juli–Agustus 2017 ini melibatkan pencari kerja aktif dari beragam usia, tingkat posisi, hingga detail industri pekerjaan.

Dikutip dari hasil survei, Senin (20/11/2017), tingkat kebahagiaan karyawan di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Vietnam meningkat dibanding tahun lalu, tapi di Filipina, Thailand, dan Hong Kong menurun.

Sayangnya, para karyawan merasa bahwa keadaan mereka tidak akan membaik dalam enam bulan ke depan.

Di Indonesia sendiri, 71 dari 100 orang mengatakan bahwa mereka bahagia dengan pekerjaannya saat ini. Happiness Index Survey ini juga mengungkapkan bahwa terdapat tiga faktor utama yang membuat karyawan bahagia atas pekerjaannya, yakni lokasi tempat kerja, rekan kerja, dan reputasi perusahaan.

Sebaliknya, hal yang membuat orang tidak bahagia adalah kurangnya pengembangan karier, kepemimpinan, dan pelatihan dari perusahaan.

Ketika ditanya apa yang akan membuat mereka lebih bahagia dalam enam bulan ke depan, responden mengungkapkan dua hal utama, yaitu perlunya ada peningkatan gaji dan mendapatkan pekerjaan baru.

Secara umur, faktor yang membuat karyawan muda usia 21-25 tahun tidak bahagia adalah dari segi gaji dan fasilitas atau benefit. Namun, semakin tua mereka, hal yang membuat tidak bahagia adalah kurangnya pengembangan karier dan pelatihan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Posisi pekerjaan

Sebanding dengan faktor umur, dari segi posisi pekerjaannya, yang paling tidak bahagia terkait masalah gaji dan fasilitas atau benefit adalah para lulusan baru.

Adapun dari segi spesialisasi pekerjaan, orang yang bekerja sebagai sales – finance, top management dan IT- hardware adalah yang paling bahagia. Karyawan yang tidak bahagia adalah yang bekerja pada posisi sales – technical, graphic designer, dan dokter.

Menurut industrinya, karyawan paling berbahagia adalah karyawan yang bekerja pada industri IT – software, sektor pemerintahan, serta perusahan gas dan perminyakan, sebaliknya karyawan tidak bahagia ditemukan pada karyawan yang bekerja pada sektor IT – hardware, perusahaan penjualan serta media.

Untuk ukuran perusahaan, karyawan di perusahaan besar dengan jumlah karyawan lebih dari 1.000 cenderung lebih bahagia dibanding perusahaan kecil dengan jumlah karyawan 10-50 orang.

Diharapkan dengan adanya survei ini, para HRD perusahaan ataupun business owner dapat mulai menyesuaikan strategi rekrutmen dan manajemen talent mereka guna menarik kandidat terbaik dan mempertahankan karyawan berkualitas di perusahaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.