Sukses

Awas, 8 Kebiasaan Ini buat Milenial Mudah Stres dan Tak Produktif

Ternyata faktor yang bikin seseorang kurang kondusif serta memicu stres dan depresi tak hanya dari luar, namun juga dari dalam diri.

Liputan6.com, Jakarta - Apa saja faktor yang membuat seseorang kurang kondusif serta memicu perilaku stres dan depresi pada generasi milenial? Ternyata faktor tersebut tak hanya dari luar seperti beban pekerjaan, tekanan dari atasan di kantor, atau lingkungan kerja saja, melainkan juga bisa berasal dari dalam seperti kebiasaan dan gaya hidup yang tidak sehat, lho.

Ingin tahu informasi selengkapnya? Melansir laman swara.tunaiku.com, Selasa (14/11/2017), berikut beberapa faktor dari dalam yang membuat generasi milenial mudah frustasi dan sulit fokus:

1. Pola Tidur Tidak Teratur

 

Faktor utama yang paling mempengaruhi kondisi psikologis seseorang adalah kebiasan tidurnya. Penelitian yang dilakukan oleh University of California pun membuktikan bahwa kebiasaan begadang yang berakibat pada kurangnya waktu tidur rentan meningkatkan kadar stres dan kecemasan seseorang.

Selain begadang, kebiasaan menggunakan gadget sebelum tidur ternyata juga akan mengurangi kualitas tidur. Jadi, mulai sekarang kurangi begadang ya!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Berikutnya

2. Pola Makan Tidak Teratur

Selain kebiasan pola tidur yang tidak teratur, ternyata pola makan yang tidak teratur juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Kebanyakan generasi milenial sering melewatkan sarapan atau terlambat makan siang, padahal hal tersebut dapat memicu gangguan stabilitas mental.

Akibat metabolisme dan hormon insulin terusik, dapat mengakibatkan kadar gula darah dalam tubuh menjadi tidak stabil. Inilah yang akan membuat generasi milenial merasakan sensasi cemas seperti gemetar, pusing, dan sulit berbicara. Oleh karena itu, yuk mulai makan dengan teratur!

 

 

3 dari 8 halaman

Berikutnya

3. Konsumsi Kopi Berlebihan

Pekerja dan kopi ibarat seperti hal yang sulit dipisahkan. Kopi ibarat menjadi hal utama yang wajib dikonsumsi agar pekerja lebih semangat dalam bekerja. Padahal, dosis kafein dalam kopi yang berlebihan justru bisa mengganggu stabilitas mental.

Bagi Anda yang sensitif terhadap kafein, efeknya lebih buruk lagi karena rentan mengalami serangan panik atau fobia sosial. Jadi lebih baik kurangi mengonsumsi kopi dari sekarang dan beralihlah ke air mineral yang lebih sehat, ya!

 

4 dari 8 halaman

Berikutnya

4. Duduk

Ternyata salah satu faktor lainnya yang belum banyak diketahui orang adalah kebiasaan duduk yang terlalu lama. BMC Public Health baru-baru ini mengungkap bahwa durasi duduk yang terlalu lama rentan membuat seseorang terserang stres dan gangguan kecemasan.

Oleh karena itu, bagi para generasi milenial yang bekerja di kantor dan sering duduk, sebaiknya meghindari risiko stres dengan melakukan peregangan atau berjalan-jalan sebentar setiap 90 menit. Dan alangkah lebih baiknya untuk mengimbanginya dengan olahraga yang teratur.

 

5 dari 8 halaman

Berikutnya

5. Sering Bermain Ponsel

 

Generasi milenial identik dan akrab dengan penggunaan teknologi. Mungkin di satu sisi kemajuan teknologi bisa meningkatkan produktivitas, namun di sisi lain ternyata terlalu bergantung pada teknologi seperti ponsel justru akan meningkatkan potensi stres seseorang.

Penelitian membuktikan bahwa cahaya biru (blue screen) dari layar gadget bisa mengganggu sistem saraf pusat dan memicu kecemasan seseorang. Oleh karena itu, ada baiknya mulai dari sekarang kurangi ketergantungan pada ponsel ya dan media sosial. Mengapa media sosial? Karena ternyata media sosial juga dapat memicu rasa depresi seseorang, lho.

6 dari 8 halaman

Berikutnya

6. Lupa Beristirahat

Bagi para generasi milenial yang gila kerja, mereka menggunakan waktu kosongnya untuk mengerjakan kantor bukan untuk beristirahat. Padahal hal ini merupakan kebiasaan yang tidak baik.

Memang untuk sukses dibutuhkan kerja keras, namun untuk mencapai kesuksesan, otak juga memerlukan istirahat. Otak yang terlalu capek justru dapat membuat stres dan berakibat tidak produktif. Tentu Anda tak mau bukan?

7 dari 8 halaman

Berikutnya

7. Terlalu Sering Nongkrong dan Nonton Netflix

Tahukah Anda bahwa ternyata menonton televisi saat senggang justru bisa memicu stres? Sebuah penelitan mengungkapkan bahwa seseorang yang menonton televisi justru berisiko merasa cemas 2 jam setelahnya.

Penelitian lain juga menemukan bahwa orang-orang yang terlalu sering menonton televisi dan duduk di depan layar komputer lebih rentan mengalami gangguan kecemasan. Oleh karena itu, lebih baik kurangi menonton televisi ya mulai sekarang!

8 dari 8 halaman

Berikutnya

8. Bergaul dengan orang-orang yang mudah merasa cemas

Tahukah Anda bahwa kecemasan itu bisa menular? Itulah kenapa sebaiknya Anda tidak bergaul dengan orang-orang yang mudah cemas, apalagi Anda sendiri juga mengalami kondisi serupa.

Saling curhat belum tentu membawa dampak yang positif. Bisa saja, situasi mental Anda dan teman justru memburuk setelahnya. Jadi, pandai-pandailah memilih teman.

Itulah beberapa kebiasan yang membuat generasi milenial rawan terserang stres. Jika Anda termasuk orang yang mudah cemas, ada baiknya perlahan-lahan mengurangi kebiasaan buruk yang telah disebutkan di atas.

Kalau perlu, Anda juga bisa mencari bantuan profesional seperti terapis untuk membantu Anda agar dapat mulai menjalani hidup tanpa khawatir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.