Sukses

Top 3: Skema Baru PNS Tunggu Restu Jokowi

Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis yang dirangkum pada Kamis, 2 November 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan siap menjalankan skema baru pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun depan. Untuk melangkah pada implementasi, kebijakan merombak skema pensiun ini harus mendapat persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemenkeu, Askolani, mengatakan skema pensiun PNS yang baru sampai saat ini masih dibahas di internal pemerintah.

"Skema pensiun masih dibahas di internal pemerintah," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Rabu 1 November 2017.

Walaupun tengah dibahas, Askolani mengaku,program skema baru untuk pensiun PNS akan diterapkan pada tahun depan. Tentu saja, harus menunggu restu dari Presiden Jokowi untuk bisa melaksanakannya.

"Insyaallah rencananya di 2018, tapi harus ditandatangani dulu oleh Presiden," kata Askolani tanpa bersedia menjelaskan lebih jauh mengenai skema baru pensiun PNS tersebut.

Artikel skema baru pensiun PNS tunggu restur Jokowi menarik perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com.

Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di kanal bisnis? Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis yang dirangkum pada Kamis (2/11/2017):

1. Skema Baru Pensiun PNS Tunggu Restu Jokowi

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan siap menjalankan skema baru pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun depan. Untuk melangkah pada implementasi, kebijakan merombak skema pensiun ini harus mendapat persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemenkeu, Askolani, mengatakan skema pensiun PNS yang baru sampai saat ini masih dibahas di internal pemerintah.

"Skema pensiun masih dibahas di internal pemerintah," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Rabu 1 November 2017.

Walaupun tengah dibahas, Askolani mengaku,program skema baru untuk pensiun PNS akan diterapkan pada tahun depan. Tentu saja, harus menunggu restu dari Presiden Jokowi untuk bisa melaksanakannya.

"Insyaallah rencananya di 2018, tapi harus ditandatangani dulu oleh Presiden," kata Askolani tanpa bersedia menjelaskan lebih jauh mengenai skema baru pensiun PNS tersebut.

Berita selengkapnya baca di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

2. Dekor Ulang Gedung Putih, Donald Trump Habiskan Rp 23 Miliar

Gaya hidup mewah Donald Trump nampaknya tetap melekat meski sudah menyandang jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Berdasarkan catatan pemerintah yang dikutip oleh NBC, Rabu 1 November 2017, ayah dari Ivanka Trump ini telah menghabiskan uang US$ 1,75 juta atau Rp 23,7 miliar untuk merombak interior gedung putih.

Biaya yang besar tersebut digunakan untuk membeli perlengkapan interior. Beberapa barang yang dibeli antara lain karpet dengan desain custom senilai US$ 17 ribu, penyangga furnitur US$ 7.000, biaya wallpaper sebesar US$ 5.000 hingga US$ 12.800 untuk meja konferensi baru.

Usut punya usut, meja yang dipesan dengan desain khusus tersebut dibuat oleh perusahaan yang sama saat jabatan Presiden AS dijabat oleh Richard Nixon. Kala itu, membayar sendiri meja yang dipesannya.

Berita selengkapnya baca di sini

3. Buruan Daftar, Pertamina Kembali Buka Lowongan Kerja

Siapa yang tak ingin berkarier di Badan Usaha Milik Negara (BUMN)? Tentu semua orang, termasuk Anda, menginginkannya bukan? Oleh karena itu, segera persiapkan diri Anda karena Pertamina kembali membuka lowongan kerja. Pendaftaran lowongan kerja dibuka hingga 17 November 2017.

Kali ini, BUMN energi terbesar di Indonesia ini membuka lowongan kerja dengan menyediakan empat posisi sekaligus, di antaranya Chief Engineer (ATT I) - Batch 4 2017, Chief Officer (ANT I) - Batch 4 2017, Second Engineer (ATT II) - Batch 4 2017, dan Second Officer (ANT II) - Batch 4 2017.

Berita selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.