Sukses

Cari Dana Infrastruktur, Negara Ini Lelang Berlian

Lebih dari setengah hasil penjualan akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek pengadaan air bersih, listrik, pendidikan dan kesehatan

Liputan6.com, Jakarta - Negara di Afrika Barat, Sierra Leone, akan melelang berlian 709 karat yang dikenal sebagai "Berlian Perdamaian". Pemerintah Sierra Leone berharap bisa meraup dana jutaan dollar dari pelelangan tersebut yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk membiayi proyek-proyek infrastruktur.

Seperti disadur dari Reuters, Kamis (26/10/2017), Lebih dari setengah hasil penjualan akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek pengadaan air bersih, listrik, pendidikan dan kesehatan di Sierra Leone, terutama di desa Koryardu di wilayah Kono di selatan Sierra Leone, tempat berlian tersebut ditemukan.

"Ada alasan Tuhan memberikan berlian-berlian ini ke masyarakat paling miskin di dunia dan membuat orang paling kaya menginginkannya. Hal ini bisa membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik," tutur Martin Rapaport, Ketua jaringan perusahaan berlian Grup Rapaport yang akan mengatur lelang tersebut.

Ini merupakan kali kedua Sierra Leone mencoba menjual berlian yang belum diasah tersebut. Pelelangan pertama dilakukan di New York pada Mei lalu dengan tawaran tertinggi senilai US$ 7,8 juta.

Sebelumnya, berlian mentah ini ditemukan di Koryardu, daerah miskin di Sierra Leone pada Maret lalu. Penemunya merupakan seorang Pastor Kristen yang kemudian menyerahkan berlian tersebut ke pemerintah.

Menurut ahli batu mulia dan rumah lelang, berlian ini masuk ke dalam batu terbesar dengan peringkat nomor 14 di dunia. Sierra Leone, terutama wilayah timur dan selatan, memang kaya berlian aluvial dan mudah diakses oleh siapa saja.

Namun, keberadaan berlian telah memicu kekacauan pelayanan negara, korupsi, aksi memperkaya diri sendiri, dan mengabaikan pelayanan publik. Adanya berlian ini bahkan menyokong terselenggaranya perang saudara di Sierra Leone selama satu dekade yang berakhir pada tahun 2002.

Istilah “Berlian Berdarah” disematkan dalam peristiwa perang tersebut lantaran dana penjualan berlian dibiayai untuk membeli senjata dan saling membunuh.

Langkah pastor tersebut sebenarnya demi menghindari kemungkinan kekacauan dan konflik sipil yang diakibatkan berlian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini