Sukses

Menhub Buka Peluang Swasta Angkut Ternak dari Indonesia Timur

Pemerintah masih membangun lima kapal ternak untuk penuhi kebutuhan ternak di Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengkaji kemungkinan swasta dapat dilibatkan dalam mengangkut hewan ternak, khususnya sapi dari Nusa Tenggara TImur (NTT) dan Nusa Tenggara barat (NTB).

Menteri Perhubungan Budi Karya mengungkapkan, selama ini pemerintah memang telah menjalankan angkutan ternak dengan sistem subsidi dengan menggunakan satu kapal. Kapal ini dijalankan dengan mengangkut 500 sapi yang diangkut dari NTT ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

"Memang sistem subsidi ini menimbulkan ketergantungan, makanya lambat laun ini harus melalui mekanisme pasar dengan melibatkan swasta," kata Budi Karya di Hotel Red Top, Jakarta, Senin (16/10/2017).

Saat ini pemerintah masih membangun lima kapal ternak lagi untuk memenuhi kebutuhan ternak di beberapa wilayah Jawa. Namun setelah semua kapal ini jadi, Budi akan mencoba menawarkan kepda swasta mengenai pengangkutan ternak ini.

Lima kapal ternak ini akan rampung dibangun pada Desember 2017. Dari beberapa kapal itu nanti tidak semuanya dioperasikan dengan rute ke Jawa, melainkan dimungkinkan ke beberapa daerah, yaitu Lampung, Sulawesi, dan kota lainnya.

"Jadi kalau Bengkulu itu kirim surat ke saya langsung, jadi kirim ternak ternaknya mati. Kalau yang Sulawesi, Menteri Pertanian sempat ngomong sama saya, makanya ini biar mereka bicara nanti hasilnya akan saya bicarakan lebih lanjut," ujar dia.

Budi Karya mengaku selama ini juga mendapat keluhan dari swasta mengenai kapal-kapalnya yang dari Indonesia Timur, kembali ke Jakarta muatannya tidak penuh. Hal ini yang bisa dimanfaatkan nantinya untuk mengangkut ternak.

Selain lebih efisien, dengan melibatkan swasta nantinya kapasitas angkut juga akan bertambah. Ini karena swasta memiliki kapal-kapal dengan ukuran yang lebih besar. (Yas)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.