Sukses

Gantikan 600 Truk, ‎KAI Uji Coba Jalankan 120 Gerbong Barang

KAI memasang target angkutan barang mencapai sekitar 53 juta ton di 2018.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah melakukan uji coba mengangkut barang, khususnya batu bara di jalur Sumatera Selatan (Sumsel) dengan panjang rangkaian kereta 120 gerbong. Dengan penambahan gerbong dua kali lipat, diyakini bisa menggantikan 600 truk, sehingga mampu mengurangi kemacetan di jalan raya.

Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro mengungkapkan, pengangkutan barang menggunakan kereta api baru satu persen dari total volume angkutan barang. Paling besar atau 90 persen angkutan barang masih menggunakan angkutan truk dan kontainer.

"‎Kalau angkutan barang semakin banyak yang beralih ke kereta api, maka jalur Utara Jawa enggak cepat rusak, truk dan kontainer barang di jalan raya bisa berkurang, dan tidak macet," kata Edi di acara Indonesia Transport, Logistics & Maritime Week 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/10/2017).

Saat ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu ‎sudah mengangkut batu bara, air galon, bahan bakar minyak (BBM), baja, semen, kayu, klinker, dan kontainer di berbagai wilayah Indonesia. KAI menargetkan pengangkutan barang mencapai sekitar 47 juta di 2017. Target volume ini naik dibanding realisasi tahun sebelumnya sekitar 32 juta ton.

KAI juga memasang target, angkutan barang mencapai sekitar 53 juta ton di 2018. Padahal, tujuh tahun sebelumnya volume angkutan barang oleh KAI masih 19 juta ton.

Edi lebih jauh mencontohkan, dalam sekali perjalanan pengangkutan barang, khususnya batu bara di jalur Sumsel ‎dengan kereta api sepanjang 60 gerbong setara dengan 300 truk. Volume pengangkutan 10 ton atau 60 TEuS untuk petikemas.

"Kami lagi melakukan percobaan menambah gerbong dua kali lipat, rangkaian kereta menjadi 120 gerbong. Nantinya bisa menggantikan 600 truk sekali tarik atau satu kali perjalanan. ‎Angkutan berbasis rel kereta juga lebih efisien, hemat energi dan ramah lingkungan, serta bebas macet karena tidak ada kamus macet di kereta api," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.