Sukses

Ada video SPBU Jual Pertamax Isi Pertalite, Ini Kata Pertamina

Hasil pengujian laboratorium membantah SPBU melakukan kecurangan dengan menjual Pertamax yang berisi Pertalite

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini media sosial ramai dengan video seorang pembeli Bahan Bakar Minyak (BBM), yang menemukan kesamaan warna antara Pertamax dengan Pertalite. Konsumen tersebut mengisi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34-15311 Cisauk, Tangerang. Dicurigai SPBU tersebut melakukan kecurangan menjual Pertamax yang berisi Pertalite.

PT Pertamina (Persero) pun angkat bicara mengenai hal tersebut, menurut Direktur Pemasaran Pertamina M Iskandar, pihaknya langsung bertindak setelah mendapat kabar ini. Dengan melakukan pengecekan dan uji laboratorium terhadap Pertamax dan Pertalite yang dijual pada SPBU tersebut.

"Kita begitu kejadian langsung mengambil sampel, jadi sudah diuji di nozle yang sama di SPBU yang sama‎," kata Iskandar, di Jakarta, Sabtu (19/8/2017).

Dari hasi uji laboratorium tidak ada kesalahan dari Pertamax dan Pertalite yang dijual SPBU tersebut. Iskandar mengungkapkan, jika dilihat dengan botol biasa memang sepintas sama, tetapi ketika diterawang menggunakan botol khusus dapat terlihat pebedaan warna antara kedua jenis BBM tersebut.

"Itu hanya masalah warna. Warnanya kan biru sama hijau tua jadi hampir mirip. Kalau uji lab atau kalau diterawang dengan gelas ukur yang bening pasti beda‎," paparnya.

Iskandar mengatakan, hasil pengujian ini membantah bahwa SPBU melakukan kecurangan dengan menjual Pertamax yang berisi Pertalite. Dia pun menjamin SPBU kemungkinan SPBU melakukan kecurangan sangat kecil, karena pihaknya mengawasi dengan ketat.

"Tidak masuk akal kalau ada oplosan ini barang yang bagus kok, takutnya kan Pertamax yang dijual Pertalite, tapikan nozle beda kan, diawasi Pertamina juga, kalau dia nozle Pertamax ternyata isinya Pertalite kan ya pasti ditutup SPBU, takut mereka,"‎ tutup Iskandar.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.