Sukses

Bandara Gunung Kidul Akan Layani Pesawat Pribadi dan ATR

Pembangunan bandara Gunung Kidul dimulai pada 2018 dan ditargetkan selesai paling lambat di 2019.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur transportasi di Indonesia. Salah satunya dengan merencanakan pembangunan bandara di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan pembangunan bandara tersebut dimulai pada 2018 dan ditargetkan selesai paling lambat tahun 2019.

"Bandara Gading kan dimiliki oleh TNI Angkatan Udara. Kalau KSAU setuju, pembangunannya akan dimulai pada tahun 2018 dan paling lambat 2019 sudah bisa selesai," kata Menhub dalam keterangannya, Minggu (13/8/2017).

Terkait rencana pembangunan bandara ini, pemerintah pertama kali akan menghadap ke Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) untuk menginformasikan ada bandara yang belum dikelola dengan baik.

Setelah itu, memberitahukan rencana menjadikan Bandara Gunung Kidul sebagai bandara yang bisa melayani kegiatan-kegiatan turis. Di lokasi ini juga akan segera dibangun berbagai infrastruktur pendukung. "Panjang landasan terbangnya sekitar 1.600 meter," jelas Menhub.

Nantinya, Menhub mengatakan, hanya jet pribadi dan pesawat jenis ATR yang bisa mendarat di landasan tersebut.

Pembangunan bandara ini dikatakan sejalan dengan rencana Gunung Kidul menjadikan pariwisata sebagai industri unggulan.

"Saya salut dengan Kabupaten Gunung Kidul. Di sini akan ada Bandara Gading, sebagai bandara kedua selain Kulonprogo. Hal ini sejalan dengan Gunung Kidul yang merencanakan pariwisata sebagai industri unggulan. Untuk itu, koneksitas udara sangat penting," tambah Budi Karya.

Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi menyambut baik rencana pembangunan tersebut. "Kami akan mendukung penuh program pemerintah. Dampaknya sudah kami perhitungkan. (Penerbangan) dari Australia akan memberikan efek luar biasa dari wisman (wisata mancanegara)," ujar Immawan.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.