Sukses

Bagian Kampanye Bayar Tol Nontunai, Kapan Diskon Tarif Berlaku?

Pemerintah akan gencar menyosialisasikan pembayaran tol nontunai.

Liputan6.com, Jakarta Pengguna tol khususnya yang memakai uang elektronik akan mendapatkan potongan harga atau diskon tarif tol. Ini menjadi bagian penerapan transaksi nontunai di seluruh jalan tol pada Oktober 2017.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk melancarkan proses penerapan kebijakan transaksi nontunai di jakan tol, pemerintah akan gencar menggelar sosialisasi.

"Nanti akan kita mulai lagi 17 Agustus, ini kampanye beserta mungkin dengan diskon dan sebagainya selama 2 minggu," kata dia usai rapat koordinasi di Kementerian PU-PR Jakarta, Senin (7/8/2017).

Meski begitu, Basuki belum menyebutkan besaran diskon yang akan diberikan kepada pengguna jalan tol.

Selain diskon, pemerintah akan mendorong memperbesar porsi gerbang tol yang bisa melayani transaksi nontunai. Saat ini, gerbang tol otomatis (GTO) di jalan tol baru mencapai 37 persen, hybrid 62 persen, sementara manual 1 persen.

"Nanti mulai 1 September setelah kampanye mungkin akan dibalik (porsinya)," sambung dia.

Basuki mengatakan, sosialisasi akan diberikan kepada semua masyarakat. Terutama pengguna kendaraan besar.

"Makanya itu dalam kampanye nanti kan ada. Nggak langsung dikenakan pasti ada kampanyenya dulu ada pemberitahuan tentang jadwalnya," tandas dia.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, supaya berjalan dengan baik maka pemerintah dan BI sepakat meminta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memberikan potongan harga (diskon) untuk transaksi nontunai. Meski, dia mengaku belum bisa menyebut besaran diskon tarif tol tersebut.

"Kita sudah mengevaluasi, kita mempersiapkan Oktober 2017 itu betul-betul transaksi di jalan tol bisa dilakukan nontunai. Tadi kita berkesimpulan perlu ada kampanye. Tidak hanya kampanye, tapi harus disertai paket, misal diskon dan ada tawaran khusus," kata dia di Kementerian PU-PR Jakarta, Senin (7/8/2017).

Selain itu, Agus mengatakan, perlunya menambah bank yang bisa menerbitkan uang elektronik. Sehingga, masyarakat bisa mengakses uang elektronik dengan mudah.

"Yang lain kita menghendaki agar bank-bank yang bisa menerbitkan untuk transaksi nontunai untuk transaksi jalan tol lebih banyak. Tadi sudah disepakati ada beberapa bergabung dan kita meyakinkan sistem operasi jalan sehingga nanti nasabah bank-bank yang bergabung itu dan pemasaran dibuat lebih luas," jelas dia.

Tonton video menarik berikut ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.