Sukses

Sentimen Wall Street Angkat Bursa Saham Asia

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen pada awal pekan ini.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada pekan lalu menjadi katalis positif untuk bursa saham Asia. Mengawali pekan ini, bursa saham Asia bergerak di zona hijau.

Bursa saham Asia menguat dengan indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen pada awal perdagangan saham. Indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,5 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,3 persen. Sementara itu, indeks saham Australia menguat 0,8 persen.

Dolar Amerika Serikat (AS) pun bergerak stabil pada awal pekan ini seiring data tenaga kerja AS yang menguat. Data tenaga kerja sektor non-pertanian AS bertambah 209 ribu pada Juli 2017.

Pertumbuhan data tenaga kerja itu mendorong sentimen bank sentral AS bertahap menaikkan suku bunga. Apalagi dengan inflasi diperkirakan meningkat, dan ditargetkan mencapai dua persen. Sentimen itu juga mendorong investor untuk masuk ke portofolio surat utang.

Indeks dolar AS pun menguat 0,1 persen ke level 93,46. Indeks dolar AS reli 0,76 persen pada pekan lalu, dan mencatatkan penguatan terbesar pada 2017.

Sementara itu, euro bergerak di kisaran US$ 1,17 per euro usai menguat 0,8 persen pada Jumat pekan lalu. Dolar AS pun naik 0,1 persen terhadap yen menjadi 110,78 per yen.

"Sentimen pada Jumat pekan lalu mendorong pelaku pasar akumulasi dolar AS. Dengan dolar AS reli untuk mencatatkan keuntungan, pasar perlu mengubah untuk sentimen suku bunga dan itu belum terjadi," ujar Chris Weston, Chief Market Strategist IG, seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (7/8/2017).

Pasar mengantisipasi ada kenaikan suku bunga pada Desember 2017. Data tenaga kerja AS mengangkat Wall Street. Indeks saham Dow Jones menguat 0,3 persen. Diikuti indeks saham S&P dan Nasdaq sebesar 0,2 persen.

Di pasar komoditas, harga minyak menguat seiring penguatan data tenaga kerja AS lantaran menumbuhkan harapan permintaan energi.

Pada awal pekan ini, harga minyak sedikit berubah ke level US$ 49,55 per barel usai naik 1,1 persen pada Jumat pekan lalu. Harga minyak Brent juga stabil. Penguatan dolar AS membuat harga emas stagnan. Harga emas berada di kisaran US$ 1.257,31.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.