Sukses

KEIN: Kontribusi Koperasi ke Ekonomi Harus Ditingkatkan

Pada tahun 2015, kontribusi usaha koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) baru mencapai 2,31 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) memberikan dukungan pengembangan koperasi, untuk mewujudkan ekonomi berkeadilan dan mendorong pemerataan.

Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta mengatakan, koperasi seharusnya menjadi wujud komitmen pemerintah dalam mendorong keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, seperti bunyi pasal pada Pancasila. Dengan begitu koperasi bisa dijadikan alat pemerataan ‎dan pengentasan kemiskinan.

"Pada akhirnya, yang kita harapkan adalah tingkat ketimpangan yang semakin sempit,‎" kata Arief, di Jakarta, Sabtu (15/7/2017).

Arief melanjutkan, koperasi sebagai sokoguru perekonomian bukan hanya dikukuhkan, tetapi juga diimplementasikan. Pemerintah memiliki kesempatan besar untuk mewujudkannya.

Salah satu program strategi pemerintah dalam meningkatkan pemerataan dan pengentasan kemiskinan, yaitu reforma agraria dan redistribusi aset, akan sangat baik seandainya berbentuk koperasi.

"Dengan demikian, rasa keadilan sosial akan sangat dirasakan oleh masyarakat dan koperasi harus dijadikan pelaku utama dalam ekonomi berkeadilan," tutur dia.

Menurut Arief, selama ini komitmen pemerintah terhadap koperasi sebenarnya sudah baik. Bahkan sejak tahun 1983 koperasi telah ditetapkan sebagai kementerian. Dia mengharapkan komitmen kuat pemerintah ini tidak luntur, mengingat posisi koperasi yang sangat strategis untuk mendorong pemerataan dan keadilan sosial.

Menurut Arif, peran koperasi masih sangat potensial untuk dikembangkan. Berdasarkan data dasar dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Koperasi, jumlahnya mencapai 150.223 unit.

Namun volume usahanya masih relatif kecil, sehingga ruang untuk dikembangkan masih sangat besar. Pada tahun 2015, kontribusi usaha koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) baru mencapai 2,31 persen.

Total volume usaha koperasi pada periode tersebut sebesar Rp 266,13 triliun, dengan begitu masih ada peluang besar untuk mengembangkan koperasi.

“Ini menunjukkan peluang untuk mengembangkan koperasi masih sangat terbuka lebar,” tutup Arief.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.