Sukses

Pemprov Kaltim Tawarkan 2 Wilayah Jadi Ibu Kota, Ini Lokasinya

Kalimantan Timur dinilai memiliki lokasi strategis karena berada di sekitar alur laut kepulauan Indonesia terkait pemindahan ibu kota.

Liputan6.com, Balikpapan - Pemerintah provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengusulkan dua wilayah untuk dijadikan ibu kota. Hal ini menyusul wacana pemerintah pusat yang akan memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan. Dua wilayah tersebut yakni Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU).

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek mengatakan, dua wilayah tersebut bisa memenuhi keinginan pemerintah. Khususnya, terkait penyediaan lahan sebesar 300 ribu ha.

"Saya masukkan Balikpapan dan PPU karena Presiden mengatakan minimal 300 ribu ha. Ya memang tata ruang harus kita revisi lagi tapi untuk kepentingan negara saya pikir tata ruang bisa direvisi walaupun sudah ada perda-nya," ujar dia, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (14/7/2017).

Dia mengatakan, Kalimantan Timur memiliki lokasi yang strategis karena berada di sekitar Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Ini merupakan lintasan perdagangan internasional. "Jadi strategisnya kita berada persis di ALKI II," ujar dia.

Dia menambahkan, Kalimantan Timur juga dilengkapi oleh infrastruktur, yakni bandara dan pelabuhan internasional. Serta, pasokan listrik yang cukup dan wilayah yang aman dari gempa.

Ia menambahkan, Kalimantan Timur sendiri berupaya terus menambah pasokan energi. Dia bilang, Kalimantan Timur tengah berupaya mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

"Lalu juga kami punya rencana PLTN, pembangkit listrik tenaga nuklir. Begitu pusat menginginkan, kami siap di Berau. Sekarang dibuat studi tapak di sana bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Bahkan kami menjajaki sampai Rusia, kerjasama dengan Rosatom mereka siap mendukung terutama segi teknologi," jelas dia.

Bahkan, terkait pembangkit listrik tenaga nuklir ini sejumlah investor sudah siap untuk menanamkan modalnya.

"Tinggal izin dari pusat kalau mengizinkan kami membangun PLTN, investor sudah, rebutan bahkan, dari Kanada, China, Korea ada, Perancis ada. Tapi belum ada keputusan pemerintah pusat. Masih mengandalkan batu bara, minyak, dan energi baru terbarukan," ujar dia.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.