Sukses

KEIN Yakin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 6 Persen di 2018

Agar investor tertarik untuk masuk ke Indonesia, pemerintah harus mempunyai peta jalan (roadmap) bidang industri.

Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) optimistis ekonomi Indonesia bisa tumbuh sebesar 6 persen pada 2018. Salah satu caranya dengan menarik sebanyak-banyaknya investasi masuk ke dalam negeri.

Anggota KEIN Hendri Saparini mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi Indonesia seolah tumbuh stagnan. Perekonomian Indonesia hanya mampu tumbuh tidak lebih dari 5 persen.

"Semestinya pertumbuhan ekonomi 2018 bisa mencapai 6 persen. Kita meyakini bahwa kita bisa keluar dari perangkap 5 persen selama beberapa tahun terakhir ini," ujar dia di Kantor KEIN, Jakarta, Rabu (14/6/2017).

Menurut dia, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen, pemerintah harus menggenjot masuknya investasi ke dalam negeri. Hal tersebut telah berhasil dilakukan China sejak beberapa tahun lalu.

Hendri menjelaskan, China mampu membangun industri yang mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa dana sendiri melainkan dengan mendatangkan investasi.

"Sekarang sudah ada perubahan di global, China sudah tidak mau lagi masuk pada industri-industri manufaktur dengan teknologi rendah, dengan padat karya, dia perlu relokasi. Sebagian besar kan relokasi itu masuk ke Filipina, Vietnam, tapi di Indonesia kenapa tidak pernah," jelas dia.

Agar investor tertarik untuk masuk ke Indonesia, lanjut Hendri, maka pemerintah harus mempunyai peta jalan (roadmap) bidang industri. Dengan roadmap ini, investor tahu arah kebijakan industri Indonesia dalam beberapa tahun ke depan sehingga tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.

"Jadi kalau itu ada roadmap-nya, tahun ini prioritasnya ini, atau dalam 5 tahun ke depan apa, maka investasi bisa masuk ke sektor-sektor tadi. Ini yang disampaikan kepada Presiden, jadi ada langkah yang bisa menuju pada 6 persen. Jadi investasi itu tidak hanya dilihat sebagai investasi besar, tetapi investasi-investasi dari masyarakat itu juga kumpulan investasi," tandas dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.