Sukses

RI-Australia Tingkatkan Kerja Sama Lewat Perjanjian IA-CEPA

Early outcomes IA-CEPA digagas oleh kedua negara sejak dicapai kesepakatan untuk me-reaktivasi Perundingan IA-CEPA pada bulan Maret 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Australia memperkuat kerja sama dalam kerangka early outcomes Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Kerja sama ini diharapkan dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan oleh kedua negara.

"Melalui kerja sama early outcomes IA-CEPA, diharapkan kedua negara dapat semakin memperkuat kerja sama ekonomi yang selama ini sudah ada," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Iman Pambagyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (31/5/2017).

Tim perunding dari kedua negara terus memantau pembahasan dari skema kerja sama early outcomes tersebut pada setiap putaran perundingan IA-CEPA.

"Ketua Tim Perunding berharap kepada masing-masing koordinator early outcomes agar mempercepat pembahasan sehingga sebelum perundingan Indonesia-Australia CEPA berakhir program sudah dapat dilaksanakan semua. Indonesia bahkan berencana akan melanjutkan beberapa program tersebut dalam Chapter Economic Cooperation yang ada dalam perjanjian,” jelas dia.

Terdapat sembilan early outcomes yang telah dibahas dalam perundingan, yaitu kerja sama di bidang pertukaran tenaga terampil, rekomendasi Indonesia Australia Business Partnership Group (IA-BPG), kemitraan bidang ketahan pangan di sektor daging dan sapi, jasa keuangan, busana dan desain perhiasan. Selain itu kerja sama dan hal inovasi makanan, standar obat dan makanan, produk herbal, dan pemetaan standar.

"Dari sembilan early outcomes tersebut lima kerja sama telah berjalan, diantaranya ada tiga kerja sama yang akan segera dimplementasikan, yaitu kerja sama di bidang standar obat dan makanan, kerja sama produk herbal, dan kerja sama pemetaan standar. Serta satu yang masih dibahas yaitu skills exchange," kata Ketua Perunding Indonesia Deddy Saleh.

Early outcomes merupakan salah satu ciri khas dari Indonesia-Australia CEPA yang tidak dimiliki CEPA lainnya. Pengaturan ini merupakan keputusan yang diambil pemerintah kedua negara dengan melihat potensi kerja sama yang dapat digali bersama. Keputusan ini dapat diimplementasikan langsung tanpa harus menunggu selesainya perundingan lain di dalam perjanjian ini.

Early outcomes IA-CEPA digagas oleh kedua negara sejak dicapai kesepakatan untuk me-reaktivasi Perundingan IA-CEPA pada bulan Maret 2016. Saat itu kedua negara sepakat agar IA-CEPA ini menjadi suatu perjanjian dagang yang tidak bersifat tradisional (modern) dan mengedepankan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Saat ini IA-CEPA telah menyelesaikan putaran ke-7. Adapun putaran ke-8 akan diselenggarakan di Australia pada 31 Juli-4 Agustus 2017 mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.