Sukses

Punya Empati, Salah Satu Ciri Bos Hebat

Jika Anda belum memiliki empati secara alami jangan khawatir. Dengan waktu, dukungan dan dorongan, Anda dapat belajar punya empati.

Liputan6.com, Jakarta - Apa yang dimiliki seorang bos atau atasan yang hebat? Petunjuknya bukan gelar dan apa pun yang bisa dibeli. Jawabannya adalah empati.

Dengan itu, Anda bisa menjadi bos yang dihormati. Tanpa itu, Anda menjadi seseorang kurang disukai. Seiring kemampuan Anda makin bertambah untuk melakukan pekerjaan, tapi sifat terpenting dari seorang bos hebat adalah memiliki empati.

Kadang seseorang bingung membedakan empati dan simpati. Padahal kedua kata ini memiliki makna berbeda. Empati menurut kamus TheFreeDictionary.com, yaitu kemampuan untuk identifikasi, memahami perspektif, pengalaman, dan motivasi individu lain untuk memahami dan berbagi keadaan emosional individu lainnya.

Sedangkan simpati merasa kasihan dan sedih pada orang lain. Ini lebih umum, sedangkan empati lebih dalam. Ini berarti Anda bisa menempatkan diri Anda di tempat orang lain, berbagi emosi dan pandangan hidup mereka.

Mengutip Wisebread, misalkan "saya merasa kasihan padamu", ini simpati. Sedangkan empati adalah mengungkapkan "saya merasakan sakit Anda".

Pentingnya empati di tempat kerja

Kapan pun orang ditanya mengapa mereka berhenti dari pekerjaan mereka adalah faktor "bos". Ini bukan kebetulan. Apakah atasan adalah penganggu, dan tidak kompeten, itu bisa membuat tempat kerja menjadi tidak menyenangkan. Dalam banyak kasus, kurangnya empati adalah penyebabnya.

Padahal karyawan ingin dimengerti dan dihargai. Bos yang memiliki empati tidak hanya memenuhi kebutuhan itu, tapi akan melakukannya dengan cara yang tidak dipaksa dan dibutuhkan oleh manajemen.

Mengutip laman Wisebread, seperti ditulis Senin (29/5/2017) jika Anda bukan orang yang berempati secara alami jangan khawatir. Dengan waktu, dukungan, dan dorongan, seorang bos dapat belajar bersikap empati.

Berikut adalah sejumlah langkah positif untuk menjadi bos yang hebat dan dihormati anak buahnya:

1. Letakkan posisi Anda sebagai karyawan selama sehari

Mungkin tidak terlalu praktis. Akan tetapi coba Anda berjalan sebagai karyawan selama sehari atau beberapa jam. Ini benar-benar dapat membuka mata Anda untuk menunjukkan perspektif baru kepada Anda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diskusi

2. Lakukan diskusi secara kelompok atau berdua

Karyawan Anda ingin merasa didengarkan. Jika Anda tidak pernah memberi mereka kesempatan untuk memberi tahu Anda apa yang ada dalam pikiran mereka, Anda tidak menuju untuk bersikap empati.

Jadi atur janji pertemuan dengan mereka. Baik untuk diskusi secara berdua dan berkelompok. Coba untuk membuka terhadap gagasan baru dan jangan gunakan waktu ini untuk menghardik siapapun.Buatlah pengalaman positif yang mereka harapkan dan pastikan hal-hal baik datang darinya.

3. Kenali karyawan secara pribadi

Tanyakan kepada orang-orang bagaimana akhir pekan mereka. Kenali mereka di luar pekerjaan sehari-hari. Bagaimana keluarga mereka? Apakah mereka melakukan banyak pekerjaan ekstra di rumah? Ini bisa menjadi alasan mereka terlihat lelah.

Apakah mereka mengalami perubahan hidup yang besar? Semakin Anda tahu dan benar-benar semakin mengerti, semakin berempati Anda. Ini pada gilirannya akan membuat Anda menjadi atasan lebih baik.

4. Jadilah terbuka dengan staf

Anda tidak diharapkan menjadi teman terbaik setiap orang. Anda adalah bos, dan Anda harus menentukan batasan itu. Akan tetapi sama sekali tidak ada salahnya memberi tahu orang tentang beberapa perjuangan Anda sendiri.

5. Belajar membaca bahasa tubuh

Jika Anda bertanya bagaimana seseorang melakukan dan mereka mengatakan kalau mereka baik-baik saja, ini mungkin bukan akhir dari percakapan. Lihat bagaimana penampilan mereka, bagaimana sikap mereka? Apakah jari-jari mereka terus menerus gelisah? Mungkin ada sesuatu yang ingin mereka katakan, tapi ragu untuk bertanya.

Anda bisa memecahkan keraguan dan mencari tahu apa yang salah. Cukup menunjukkan kepedulian yang tulus dapat memiliki dampak positif yang besar bagaimana karyawan melihat Anda.

Yang terpenting jujur, tulus dan pengertian tentang apa yang dilakukan karyawan Anda. Pelajari lebih lanjut tentang pekerjaan, masalah, kehidupan dan harapan mereka untuk masa depan.

Bahkan jika Anda tidak bisa menyelesaikan masalah langsung mereka, pahami mereka akan membuat staf Anda merasa jauh lebih baik jika memiliki Anda sebagai atasan mereka.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.