Sukses

BUMN Incar Dana Rp 13 Triliun dari Sekuritisasi Aset

Sekuritisasi aset oleh BUMN tersebut rencananya akan dimulai kuartal II tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa perusahaan pelat merah tengah mengincar dana dari sekuritisasi aset. Total target dana yang dihimpun sekitar Rp 13 triliun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, BUMN yang akan melakukan sekuritisasi aset antara lain PT PLN (Persero), PT Jasa Marga Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (Bank BTN).

"Saya rasa di atas Rp 12 triliun-13 triliun, BTN kan juga ada kan sekuritisasi," kata dia usai acara BUMN Marketeers Award 2017, di Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Tak secara rinci, dia mengatakan, kemungkinan sekuritisasi dilakukan oleh anak usaha PLN yakni PT Indonesia Power.

"Sekuritisasi, Indonesia Power kalau enggak salah. Saya enggak mengikuti. Tapi seingat saya adalah Indonesia Power, tapi  antara Indonesia Power atau PLN. Setahu saya Indonesia Power kayaknya," ujar dia.

Demikian pula Menteri Rini tak menjelaskan detail secara aset yang bakal dilakukan sekuritisasi oleh Jasa Marga. "Kalau Jasa Marga-nya sendiri, tergantung kalau persis jalan tol yang mana, tiap jalan tol memang anak usaha. Setiap trase jalan tol satu perusahaan tersendiri," kata dia.

Sebelumnya, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, anak usaha PLN akan menghimpun dana sekitar Rp 10 triliun dari sekuritisasi aset. Sementara Jasa Marga sebesar Rp 2 triliun.

"Anak usaha PLN dan anak usaha Jasa Marga itu. Ingat anak usaha. Itu kita rencana Rp 10 triliun di PLN dan Jasa Marga mungkin Rp 2 triliun," ujar dia dalam acara Underwriting Network di Bali, 10 Maret 2017.

Sekuritisasi tersebut rencananya akan dimulai kuartal II tahun ini. Meski demikian, dia tak menerangkan secara jelas aset mana yang akan di-sekuritisasi.

"Salah satu pembangkit, kemudian kita monetisasi. Itu antara induk dan anak. Banyak anaknya, yang gede aja," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.